32.1 C
Jakarta

Dibimbing Dosen dan Mahasiswa UHAMKA, Ratusan Siswa TKA Sukses Bawakan Tari Kolosal pada Milad ke-111 Muhammadiyah

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Sebanyak 200 siswa TK Aisyiyah DKI Jakarta tampil memukau membawakan tari secara kolosal pada Puncak Milad ke-111 Muhammadiyah bertema “Ikhtiar Menyelamatkan Semesta” yang digelar di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta pada Ahad (3/12/2023).

Dibalik sukses penampilan para siswa TK Aisyiyah tersebut, ada tim dosen dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof DR. Hamka (UHAMKA) yang mengawalnya. Pendampingan dilakukan mulai dari proses pelatihan, menjaga mood siswa hingga penampilan di panggung. Tim pendampingan UHAMKA ini diketuai oleh Nurlina Rahman, M. Si, dengan anggota Dr Lelly Qodariah M.Pd, Maya dan Yunita.

“Pendampingan terhadap para siswa peserta tari kolosal ini menjadi bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa UHAMKA,” kata Nurlina.

Pengabdian dengan fokus Pembimbingan pada Peserta Tari Kolosal pada Acara Milad Muhammadiyah ke-111 di Taman Mini Indonesia Indah ini jelas Nurlina, memiliki tujuan agar kegiatan Gebyar Milad Muhammadiyah ke-111 berjalan baik dan lancar, para peserta pengisis tari kolosal dapat menunaikan tugasnya dengan lancar, aman, dan memberikan kebahagiaan dan kegembiraan bagi seluruh peserta.

Selain itu memberikan pendampingan yang baik pada peserta penari kolosal tentu akan memberikan kemampuan mengorganisasi sebuah pertunjukan yang memiliki arti penting pada Milad yang penuh makna dan khusyu, sehingga arti Milad ini mampu memberikan pencerahan dan kebanggan pada seluruh kader Muhammadiyah.

Menurut Nurlina, siswa TK secara umum memiliki karakteristik antara lain bersifat unik, berada dalam masa potensial, bersifat relatif spontan, cenderung ceroboh dan kurang perhitungan. Selain itu, mereka juga sangat aktif dan energik, egosentris, memiliki rasa ingin tahu yang kuat, berjiwa petualang, serta memiliki imajinasi dan fantasi yang unik dan khas. Ini tentu membutuhkan penanganan yang khusus dan cermat.

Dalam proses pendampingan Tim dosen dan mahasiswa UHAMKA bergerak dengan penuh perhitungan, cermat untuk menjaga mood para peserta tari siswa TK tidak terganggu. Karena bisa dibayangkan jika moodnya rusak maka tentu akan mengadapi kesulitan yang tinggi, dan bisa saja kegiatan menari jadi penuh drama. “Untuk menghidari hal tersebut maka seluruh tim harus berkoordinasi dengan baik, penuh kasih, penuh dedikasi dan tanggung jawab agar acara bisa dilaksanakan dengan meriah, bermakna, dan semua yang melaksanakan, menonton bahagia,” tambahnya.

Salah satu pemandangan ketika siswa berlatih menari kolosal Betawi

Pendampingan terhadap kegiatan tari kolosal, selain memfasilitasi para penari, guru pendamping, kepala sekolah dalam melakukan pelatihan tari kolosal hingga pelaksanaannya, juga menciptakan situasi yang kondusif dan nyaman sehingga rasa percaya diri siswa tumbuh dengan baik. Sebuah riset yang dilakukan oleh UIN Malang menyebutkan bahwa kepercayaan diri salah satu aspek kepribadian yang penting pada seseorang. Tanpa adanya kepercayaan diri akan banyak meninbulkan masalah pada diri seseorang.

Nurlina menyebut tari dipilih sebagai salah satu mata acara hiburan pada panggung milad ke-111 Muhammadiyah dengan pertimbangan bahwa pendiri Muhammadiyah merupakan sosok yang sangat mencintai kesenian. Konon cerita KH Ahmad Dahlan selalu menggunakan biola sebagai bagian dari mengajak dan menarik siswa untuk ikut belajar. Dalam suatu peristiwa juga seringkali KH Ahmad Dahlan mengajarkan peserta didik dengan mengasosiasikan tema melalui lagu-lagu tentang alam maupun tentang kehidupan. Dan ini menjadi ciri KH Ahmad Dahlan sebagai seorang humanis.

Nurlina bersyukur, 200 siswa anggota tim tari dapat tampil dengan maksimal sejak naik panggung hingga turun panggung. Tidak ada drama berarti yang mengganggu penampilan tari. Bahkan penampilan anak-anak tersebut mendapatkan aplaus meriah dari semua yang hadir.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!