JAKARTA, MENARA62.COM– Menyambut datangnya bulan suci Ramadan, Dompet Duafa Volunteer (DDV) gelar kegiatan Tahrib Ramadan, Ahad (21/5/2017). Kegiatan tersebut diisi antara lain longmarch, marching band, permainan tradisional hingga rampak bedug dan pentas budaya mocopatan di Rumah Budaya Nusantara Puspo Budoyo.
“Melalui berbagai kegiatan Tahrib Ramadan, kami sekaligus mengampanyekan #Zakat360 kepada seluruh masyarakat,” kata drg. Imam Rulyawan sebagai Direktur Utama Dompet Duafa Filantropi.
Diakui zakat bisa mengubah kualitas hidup umat, utamanya mereka yang hidup kekurangan (miskin). Melalui zakat, Dompet Duafa mencoba hadir membantu masyarakat melalui berbagai program seperti pendidikan, kesehatan hingga pemberdayaan ekonomi.
Imam Rulyawan mengatakan, kegiatan Tahrib Ramadan bertujuan mengenalkan arti penting dari sebuah zakat yang mampu membawa perubahan besar bagi rakyat Indonesia.
“Dengan adanya zakat kita harapkan belenggu kemiskinan dapat berkurang serta tidak terjadi lagi ancaman-ancaman kemiskinan di Indonesia, baik miskin secara ekonomi, pendidikan, kesehatan dan agama,” lanjutnya.
Tahrib Ramadan kampanye #zakat360 yang digelar di arena car free day tersebut diikuti oleh ratusan relawan dan komunitas. Kegiatan tersebut digelar serentak di 17 wilayah dengan rincian 12 di Indonesia dan 5 di Luar Negeri.
Sementara di waktu bersamaan terdapat puluhan siswa Smart Ekselensia di wisuda untuk melajutkan pendidikan yang lebih tinggi. Wisuda dilakukan bersamaan dengan gelar pentas budaya Mocopat yang diselingi oleh Aksi Layanan Sehat secara cuma-cuma, Aksi Layan Sehat, Servis Handphone & Kendaraan Roda Dua, Dongeng Ceria mengangkat Tema: Pengembangan Islam melalui Budaya, serta Senam Cerdik hingga peresmian Pos Sehat Bindu PTM,” lanjut Imam.
Pentas mocopatan itu sendiri menjadi media dakwah dan penyebaran agama damai yang menghargai budaya nusantara serta kearifan lokal. Selain itu pentas mocopatan juga berupaya mengajak kaum muda dan kalangan umum untuk turut mempelajari dan memasyarakatkan mocopatan dalam jejaring nusantara, memaknai Hari Kebangkitan Nasional dengan mengenal jati diri melalui budaya serta memasyarakatkan mocopat yang berisi syair-syair indah penuh makna dan filosofi hingga mengajak untuk berbuat kebaikan untuk pembentukan karakter bangsa.
“Melalui budaya mocopat, Dompet Duafa ingin lebih mengenalkan khasanah nusantara melalui ajaran mocopotan sebagai sarana komunikasi melalui dakwah yang dikemas dalam bingkai budaya yang harus dikenal oleh penerus bangsa. Pada Mocopotan kali ini mengambil tema Suluk Kidung Kawedar Sunan Kalijaga,” tutup Imam.