27.1 C
Jakarta

Dosen UMB Sabena Ajarkan Siswa SMP Al Zahra Indonesia Teknik Public Speaking Berani Berbicara di Depan Umum

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Dosen Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta Barat, Sabena S.IKom, M.IKom menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Parent Teaching yang digelar SMP Al Zahra Indonesia, Tangerang Selatan pada Senin (27/11/2023). Kegiatan tersebut menjadi salah satu kegiatan pengabdian pada masyarakat sebagai bagian dari kewajiban menjalankan Tridarma Perguruan Tinggi.

Membawakan materi public speaking berjudul Berani Berbicara di Depan Umum, Sabena yang juga seorang praktisi public speaking tampil layaknya seorang guru yang sedang mengajarkan teknik berbicara kepada para siswanya. Ia mengajarkan teknik berbicara dari hal-hal yang sederhana kepada para siswa.

Gaya mengajarnya yang santai namun serius, kadang diselingi dengan candaan, berhasil memancing respon yang bagus para peserta. “Siswa sangat antusias mengikuti semua materi yang saya bawakan,” kata Sabena.

Sabena berfoto bersama Kepala SMP Al Zahra Indonesia Yakub S.Pd.I (kiri) dan Wakasek Abdur Rahman S.Ag (kanan)

Kepada para siswa, Sabena menyampaikan berani bicara harus dilatih dari sejak dini. Memulai dari hal yang kecil-kecil seperti sering bertanya kepada guru saat proses pembelajaran berlangsung, atau menjawab setiap guru melontarkan pertanyaan, adalah hal yang bisa dimanfaatkan siswa untuk melatih keberanian.

Menurut Sabena, jika sudah terbiasa berbicara di tengah kelas maka keberanian itu akan terbangun dengan sendirinya. Pada akhirnya suara pun akan muncul dengan lantang.

“Anak yang biasa bicara di depan kelas, akan bisa dengan mudah menguasai panggung. Seberapapun banyak audiens yang dihadapi ia tidak akan mengalami demam panggung,” tegasnya.

Sabena menyampaikan untuk berani bicara di depan kelas atau di depan umum, beberapa teknik perlu dikuasai oleh siswa. Yakni rasa percaya diri, mindset (pola pikir) dan rileks. Percaya diri berhubungan dengan kemampuan melakukan sesuatu dengan baik. Ini bisa dilatih dengan cara sering bertanya, sering menjawab pertanyaan dan sering tampil ke depan kelas.

Lalu mindset berhubungan dengan kemauan untuk belajar dan mengembangkan diri. Sedang rileks berhubungan dengan kemampuan menguasai situasi (panggung). “Tidak tegang, tidak gugup apalagi demam panggung,” ujarnya.

Hal lain yang perlu diingat oleh siswa ketika berbicara di depan umum adalah ekspresi dan eye contact, artikulasi dan body language. Ekspresi penting untuk memperkuat apa yang kita bawakan di depan umum. Demikian juga dengan kontak mata, ketika berbicara di depan umum, pandangan mata juga harus berisi, tidak kosong dan focus pada apa yang dibicarakan.

Siswa SMP Al Zahra Indonesia antusias mengikuti materi public speaking berani berbicara di depan kelas

Materi yang dibawakan sekitar 60 menit tersebut disampaikan tidak hanya berupa teori. Sabena juga mengajak para siswa untuk mempraktikkan diri menjadi seorang yang berani bicara di depan umum di hadapan siswa lainnya.

“Setelah pulang sekolah, coba kalian banyak berlatih bicara di depan cermin. Lakukan dengan sepenuh hati, penuh ekspresi, juga ikuti dengan bahasa tubuh yang diperlukan,” tutup Sabena.

Sementara itu, Kepala SMP Al Zahra Indonesia, Yakub, S.Pd.I menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Sabena, yang telah menyampaikan materi terkait public speaking berani bicara di depan umum. Materi ini sangat penting untuk mendukung proses pembelajaran siswa di kelas sekaligus membangun rasa percaya diri dan keberanian siswa.

“Mudah-mudahan setelah mengikuti materi public speaking berani bicara ini, siswa kami benar-benar bisa memiliki keberanian bicara,” katanya.

Ia berharap kegiatan Parent Teaching yang menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi dan akademisi seperti Sabena ini bisa terus berlanjut dengan materi yang beragam.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!