27.8 C
Jakarta

Etika Berkomunikasi di Media Sosial Pada Masa Pembelajaran Daring

Baca Juga:

Oleh: Diyah Khusna Prihatin, S.Psi.,S.Pd

(Guru BK SMP Negeri 3 Bumiayu, Kader Nasyiatul Aisyiyah Cabang Bumiayu Daerah Brebes)

BREBES,MENARA62.COM-Melihat   dalam   situs   KEMENKES   RI  kasus   positif   covid-19   kian bertambah.  Kondisi pandemi telah merubah kebiasaan manusia dalam berbagai bidang kehidupan termasuk bidang Pendidikan untuk cepat berdaptasi dan melanjutkan kegiatan pembelajaran.

Pada masa Pandemi, waktu, lokasi dan jarak menjadi permasalahan besar, sehingga PJJ menjadi solusi untuk mengatasi kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran secara tatap muka langsung. PJJ memberikan tantangan kepada semua elemen dan jenjang Pendidikan untuk mempertahankan kelas tetap aktif meskipun sekolah telah ditutup.

Saat ini seluruh lembaga pendidikan mulai dari pendidikan dasar, menengah sampai perguruan tinggi melaksanakan. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang secara legal formal, berdasarkan Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor 109/2013 Pasal 2, menyebutkan  bahwa  tujuan  PJJ  adalah untuk  memberikan   layanan   pendidikan   tinggi kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka, dan  memperluas  akses serta   mempermudah   layanan.   PJJ   dilaksanakan   melalui moda daring yaitu menggunakan   model   interaktif   berbasis   internet   dan   Learning Manajemen System (LMS).

Meskipun memudahkan guru dan peserta didik dalam memberi dan menerima  materi pelajaran, namun di sisi lain terdapat banyak kendala dalam pelaksanaan nya. Mulai dari kesulitan sinyal internet, kesulitan memilih moda daring yang tepat bagi peserta didk, kesulitan mengontrol aktifitas peserta didik, pembelajaran yang lebih bersifat teoritis, minim praktek karena tidak dapat bertemu secara langsung.

Guru BK lebih sering berinteraksi langsung dengan peserta didik dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, namun saat ini, harus beradaptasi dengan cepat sesuai dengan perubahan keadaan, dan dituntut tetap memberikan layanan BK yang bermakna

Peserta didik saat ini lebih sering di rumah saja, menjadikan mereka lebih banyak beraktivitas dengan menggunakan media social khususnya WhatsApp Grup. (WAG). Semua aktivitas pembelajaran dilakukan dengan bantuan WAG baik berdasarkan kelas serta berdasarkan mata pelajaran.

Di sekolah kami kegiatan daring hanya dilakukan dengan aplikasi WAG antara guru mata pelajaran dengan peserta didik dan antara wali kelas dengan peserta didik.

Namun guru BK diwajibkan ikut bergabung dalam grup kelas untuk memantau etika berkomunikasi peserta didik di dalam kelas.

Berdasarkan  hasil  observasi  di  WAG kelas  dan  masukkan  dari  guru bidang studi serta wali kelas terdapat permasalahan yang perlu penanganan segera yaitu terkait etika berkomunikasi di media sosial. Sebagaian peserta didik dalam berkomunikasi di media sosial kurang menerapkan etika sehingga membuat rasa tidak nyaman baik guru maupun teman satu grup.

Perilaku komunikasi yang tidak beretika dalam bermedia sosial merupakan hal yang sangat menganggu dan membuat tidak nyaman anggota grup. Kondisi tersebut jika dibiarkan dikhawatirkan dapat menimbulkan keengganan dan rasa malas untuk aktif dalam WAG,  sehingga perlu ada penanganan. Penanganan awal perlu dilakukan dengan memberikan sosialisasi baik melalui WAG maupun saat layanan moda daring. Hal tersebut dimungkinkan terjadi karena peserta didik belum memahami bagaimana beretika di media sosial terutama dengan media WhatsApp.

Peserta didik perlu diberikan penjelasan mengenai peran penting Etika Berkomunikasi di media sosial dengan berbagai prinsip yang perlu dikembangkan dalam diri pribadinya.

Etika sebagai seperangkat norma, aturan, atau pedoman yang mengatur segala perilaku manusia, baik yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan, yang dianut oleh sekelompok masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan atau berita yang dimaksud dapat dipahami. Etika komunikasi dapat diartikan sebagai norma, nilai, atau ukuran tingkah laku baik dalam kegiatan komunikasi dalam suatu masyarakat. Sebagai makhluk sosial, manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari komunikasi. Dalam kehidupa bermasyarakat terdapat suatu sistem yang mengatur tentang tata cara individu-individu atau kelompok dalam bergaul.

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk bijak bersosial media antara lain

Berbahasa atau menggunakan bahasa dengan santun,
Dalam bersosial  media  diharapkan  untuk  tidak  mengucapkan  kata-kata  kasar, provokatif, porno atau menyinggung sara
Diharapkan juga tidak mengunggah atau membagikan status bersifat hoax, atau berita bersifat bohong tanpa fakta,
Dalam bersosial media juga tidak mengunggah atau membagikan materi bermuatan pornografi dan kekerasan,
Sosial media dapat dibaca dan dilihat oleh banyak mata, dan tidak semua mempunyai niat yang baik untuk itu sebaiknya jangan sering mengumbar status pribadi yang semestinya menjadi rahasia.
Di internet  telah  terjadi  yang  dinamakan  banjirnya  informasi,  informasi  ini  pun berkembang dengan cepat, namun informasi ini adalah hasil dari pemikiran  atau dikatakan memiliki pemiliknya, oleh karena itu seperti prinsip meminjam barang maka jangan mengkopi apapun yang mungkin berhak cipta, karena apabila sembarangan akan dapat berakibat pada tuntutan hukum.
Walaupun kebebasan  berbicara  adalah  bagian  dari  hak  asasi  manusia,  namun sebaiknya apabila ingin beropini haruslah berdasarkan fakta.
Jangan bertengkar atau beradu pendapat di sosial media.
Karena  media   sosial   dapat   diakses   oleh berbagai pihak maka sebaiknya perlu memperhatikan kerahasiaan informasi pribadi yang penting.
Di sosial media juga sebaiknya tidak mengeluhkan mengenai pekerjaan, guru/atasan atau hal sensitif lainnya.
Jangan terpancing oleh komentar provokatif.
Apabila memang terjadi perbedaan pendapat, sebaiknya bijak juga mengetahui kapan harus berhenti berdeba Dua belas aspek di atas adalah aspek yang bersifat umum yang berlaku untuk bersosial media.

Kita sebagai pendidik berharap dengan memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang bagaimana beretika dalam berkomunikasi dimedia sosail maka komunikasi dapat dilakukan dengan nyaman dan sesuai tujuan agar PJJ dapat berjalan dengan baik. Sehingga media sosial yang fungsinya membantu setiap orang untuk saling terhubung dapat tercapai. Dengan menggunakan komunikasi yang tepat, maka kita bisa memanfaatkan media sosial dengan lebih baik.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!