SOLO, MENARA62.COM – Kehidupan seni budaya mendapat perhatian Muhammadiyah. Dalam pandangan Muhammadiyah, seni dan kebudayaan harus memberikan manfaat yang baik, menumbuhkan rasa kasih sayang, perasaan yang halus dan mendekatkan diri pada Allah SWT. Seni dan Budaya merupakan penjelmaan atau perwujudan rasa keindahan dalam jiwa manusia.
Dalam organisasi Muhammadiyah, musik sebagai seni dan dapat dijadikan sarana dakwah. Setiap warga Muhammadiyah, baik dalam menciptakan maupun menikmati seni dan budaya selain dapat menumbuhkan perasaan halus dan keindahan, juga menjadikan sebagai sarana media membangun kehidupan yang berkeadaban.
Tujuan seni budaya yang merupakan suatu keahlian untuk mengekspresikan ide-ide atau gagasan estetika dalam bentuk karya yang dapat mengungkapkan perasaan manusia. Seni budaya juga mampu memberikan rasa keindahan, ketentraman, dan kedamaian dalam kehidupan serta sarat dengan pesan pendidikan moral dan budi pekerti.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka sangat strategis bila potensi-potensi dalam bidang seni budaya warga perguruan Kottabarat teraktualisasi. Untuk mewujudkannya, perlu wadah untuk mengaktualisasikan hal tersebut. Maka Komunitas Pembelajar Kottabarat (KPK) mendorong sebuah komunitas berbasis seni budaya dengan identitas nama “Komunitas Seni Kottabarat” di lingkup Perguruan Muhammadiyah Kottabarat. Fachruddin, ketua Komunitas Seni Kottabarat mengungkapkan bahwa tujuan adanya komunitas ini sebagai media ekspresi seni dan wadah gagasan kreatif warga sekolah sebagai sarana edukasi untuk mendorong potensi dan bakat seni warga sekolah.
Fachruddin juga menegaskan bahwasannya ekosistem kreatifitas perlu diwujudkan di lingkungan sekolah. “Kami, para guru Seni Budaya di lingkup perguruan Kottabarat bersepakat mendorong potensi-potensi siswa di bidang kreatifitas seni seperti tari, drama, lukis, maupun musik ataupun produk seni lainnya. Oleh karena itu, sebagai pendorong dan penggerak, maka kami selaku kluster guru seni budaya di Perguruan Muhammadiyah Kottabarat menginisiasi terbentuknya forum Komunitas Seni Kottabarat,” ujar Fachruddin.
Potensi kreatifitas seni budaya siswa dalam pembelajaran projek profil pelajar Pancasila sangat besar. Hasil belajar siswa dalam proyek maupun pelajaran seni budaya bisa diwujudkan dalam bentuk pameran produk ataupun tampilan seni kreatifitas yang bisa menumbuhkan inspirasi. “Kami mengharapkan dan memimpikan akan lahir karya-karya dan produk seni dari siswa-siswi perguruan Muhammadiyah Kottabarat. Semoga saja Forum Komunikasi Kelompok Seni Kottabarat ini bisa menjadi penggerak dan wadah optimalisasi potensi siswa Muhammadiyah Kottabarat di bidang seni budaya,” harapnya. (*)