32 C
Jakarta

Mahasiswa 21 PTM Ikuti Pelatihan Kader Bangsa

Baca Juga:

WATES, MENARA62.COM — Sekitar 100 mahasiswa dari 21 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) mengikuti pelatihan Kader Bangsa di SMA Muhammadiyah Al Manaar Galur, Kulonprogo, Jumat-Ahad (26-28/10/2018). Mereka diharapkan dapat meningkatkan kemampuan manajerial dan wacana kebangsaan, peka dan tanggap terhadap lingkungan kehidupan masyarakat dan menunjang kemampuan akademis. Sehingga mereka mampu menjadi pemimpin bangsa yang cakap dan amanah di masa depan.

Demikian diungkapkan Dr Dedi Pramono, MHum, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) kepada wartawan di Galur, Kulonprogo, Jumat (26/10/2018). Hadir dalam pembukaan Wakil Rektor III, Dr Abdul Fadlil MT dan Wakil Rektor IV, Prof Sarbiran PhD.

Lebih lanjut Dedi mengemukakan mahasiswa yang mengikuti pelatihan Kader Bangsa harus memenuhi sejumlah persyaratan. Di antaranya, memiliki Indek Prestasi (IP) Kumulatif minimal 3,5 atau pengurus organisasi kemahasiswaan, serta minimal mahasiswa semester III dan maksimal semester VII.

Peserta pelatihan Kader Bangsa berasal 21 PTM dari 11 Provinsi, Jumat-Ahad (26-28/10/2018). (foto : heri purwata)

“Setelah mengikuti pelatihan diharapkan mahasiswa terdidik dalam meningkatkan daya penalaran, kemampuan manajerial, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, berjiwa penuh pengabdian, bermoral dan jujur serta memiliki rasa tanggungjawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan Negara di tengah tantangan global,” kata Dedi.

Sedang Abdul Fadlil mengungkapkan pelatihan terhadap mahasiswa PTM diharapkan bisa menciptakan Kader Muhammadiyah, Kader Umat, dan Kader Bangsa. Kader Muhammadiyah harus bisa saling memberi motivasi agar amal usaha Muhammadiyah bisa berkembang bersama.

“Seperti pelaksanaan Pelatihan Kader Bangsa di SMA Muhammadiyah Al Manaar Galur ini bisa memberi motivasi sekolah ini sehingga ke depan bisa lebih maju. Jadi Kader Muhammadiyah harus bisa menjaga eksistensi Muhammadiyah,” kata Abdul Fadlil.

Sedang Kader Umat, setiap mahasiswa diharapkan dapat menjadi pendakwah Al Islam. Ini harus digelorakan, di mana pun berada alumni PTM berada. Peserta dari 21 PTM harus bisa menjadi juru dakwah sambil bekerja sesuai dengan profesi masing-masing.

Sebagai Kader Bangsa, kata Fadlil, mahasiswa atau alumni PTM harus bisa menjaga warisan leluhur yang berupa bangsa dan negara. “Jangan sampai warisan nenek moyang kita seperti Borobudur, Prambanan, dan lain-lain menunjukkan kehebatan mereka. Kehebatan ini harus kita jaga jangan sampai hilang,” tandas Fadlil.

Sementara Prof Sarbiran mengatakan untuk membentuk mahasiswa menjadi Kader Bangsa harus ada achievement motivation training. Mereka harus diberikan pelatihan agar selalu ingat kata-kata kunci menuju kesuksesan. “Aku pikir, aku rasa, aku bisa, dan aku sukses,” kata Sarbiran.

Kata kunci ‘aku harus sukses.’ ini harus selalu diingat oleh siapa saja agar bisa meraih kesuksesan. “Pesan dari ibu saya dulu seperti itu. Dan kini saya manfaatkan untuk mengelola lembaga. Kata kunci itu bisa memberikan motivasi agar setiap orang bisa mengatasi segala masalah untuk menggapai kesuksesan,” katanya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!