JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mendorong pelestarian lagu anak-anak Indonesia dengan menciptakan lebih banyak lagu baru yang edukatif dan bernilai budaya. Hal ini disampaikannya dalam acara Pengumuman Pemenang Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (Kicau) di Jakarta, Ahad (2/2/2025).
“Kami sering bercanda, anak-anak dulu menyanyikan ‘Balonku Ada Lima’, sekarang lebih banyak menyanyikan ‘Menghitung Hari’. Lagu anak yang mendidik harus terus diciptakan agar sesuai dengan perkembangan zaman dan tetap menanamkan nilai karakter,” ujar Abdul Mu’ti, seperti dilansir situs Antaranews.com.
Untuk itu, Kemendikdasmen menginisiasi lomba Kicau guna menghadirkan lagu-lagu yang menanamkan karakter, cinta tanah air, serta nilai-nilai mulia lainnya. Dari sekitar 400 lagu yang dikompetisikan, terpilih 10 lagu terbaik yang akan dikompilasi dalam satu album. Tidak hanya itu, Abdul Mu’ti juga mengusulkan agar lagu-lagu yang belum terpilih tetap dipertimbangkan agar jumlah lagu yang dirilis bisa bertambah.
Lagu-lagu tersebut nantinya akan dipublikasikan melalui kanal YouTube dan laman resmi Kemendikdasmen. Selain itu, lagu-lagu tersebut akan disebarluaskan dalam format yang mudah diakses untuk mendukung pembelajaran di TK, PAUD, serta berbagai layanan pendidikan anak usia dini lainnya.
Koleksi Lagu Anak
Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru Kemendikdasmen, Nunuk Suryani, menambahkan bahwa ajang ini bertujuan memperkaya koleksi lagu anak-anak Indonesia sekaligus menjadi media pembelajaran yang menyenangkan bagi pendidik PAUD dalam mengajarkan berbagai mata pelajaran, seperti matematika dan berhitung.
Selain itu, para pemenang lomba Kicau juga mendapatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) sebagai bentuk penghargaan atas karya yang telah mereka ciptakan.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan lagu anak-anak Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi bagian dari pembelajaran yang menyenangkan serta bermakna bagi generasi muda.