26.2 C
Jakarta

Muhammadiyah Resmikan Pipanisasi dan Bak Penampungan Air di Selo, Bupati Ucapkan Terima Kasih

Baca Juga:

BOYOLALI,MENARA62.COM – Dusun Tempel, Jrakah, Selo Boyolali menjadi gegap gempita dan ramai dari biasanya. Umbul-umbul dan bendera persyarikatan Muhammadiyah berkibar di wilayah yang menjadi ujung kampung Boyolali ini. Sebab pada hari tersebut Ahad (27/4/2025) dilaksanakan peresmian pipanisasi dan bak penampungan air terpadu yang telah mampu menyelesaikan sebagian masalah Warga tersebut. Gegap gempita tersebut bercampur haru dan bangga. Dusun yang terpencil akan ‘kerawuhan‘ orang nomor satu Kabupaten Boyolali, Agus Irawan selaku bupati Kabupaten yang mengangkat icon susu dan sapinya.

 

Selain dihadiri oleh bupati Boyolali, juga dihadiri oleh kepala kecamatan Selo, Koramil Selo, Kapolsek Selo, kepala desa Jrakah dan ikut serta Balai Taman Nasional Gunung Merbabu resort Selo. Turut mengundang dari PDM kota Surakarta, PDM Boyolali, dan PCM Selo. Selain itu terdapat beberapa undangan sekitar dari tetangga dusun tersebut.

 

Program pipanisasi dan bak penampungan air ini bagian dari program kerja MDMC kota Surakarta yang berkolaborasi dengan MDMC Kabupaten Boyolali. Dengan mengangkat semangat One Muhammadiyah One Respone (OMOR) Bersinergi dengan berbagai macam ortom dan Lembaga baik itu Lazismu, Hizbul Wathan, Kokam PDPM Surakarta dan Boyolali serta juga luar persyarikatan Muhammadiyah. Teguh Wahyudi selaku ketua MDMC kota Surakarta menyampaikan bahwa Program Pipanisasi ini dikerjakan mengambil air di Tuk suci yang merupakan wilayah Taman Nasional Gunung Merbabu di ketinggian 2150 mdpl dialirkan ke bak penampung berstruktur beton dengan kapasitas 8.000 L pada ketinggian 1600 mdpl. Total dari jalur yaitu 2 KM lebih tepatnya, 2,3 KM. “Sebelum melaksanakan pembangunan bak, kami juga memberikan instruksi kepada tim lapangan untuk mengkaji struktur bangunan tersebut dengan baik, terlebih lokasi di bibir jurang. Ini luar biasa, semua dieksekusi dengan baik meskipun ada kekurangan, mohon dimaafkan. Peresmian ini bukan akhir tapi awal untuk rekatkan sinergi dakwah Muhammadiyah cabang Selo. Kami serahkan ke Tim Boyolali untuk menyiapkan langkah selanjutnya,” ungkapnya.

 

Selanjutnya Prof Dr Muh Da’i, selaku supervisor MDMC Kota Surakarta dan mewakili PDM Kota Surakarta juga mengutarakan rasa bangganya. “Saya mewakili PDM kota Surakarta sangat bangga, MDMC Surakarta telah menyelesaikan tugas dengan baik, dan nantinya akan di lanjutkan untuk rencana tindak lanjut oleh Muhammadiyah Boyolali melalui MDMC Boyolali. MDMC Surakarta juga akan komitmen dengan tetap melakukan pendampingan ke depannya,” jelasnya.

 

Adapun ustadz Mahfudz, selaku Perwakilan dari PDM Kab Boyolali dalam sambutannya mengungkapkan cukup bangga. “PCM Selo merupakan PCM yang masih baru, semangat luar biasa. Kami mewakili PDM Kab Boyolali mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan MDMC yang telah berupaya menyelesaikan masalah di Selo. PDM Boyolali siap sinergi dengan pemerintah dalam menuntaskan problematika masyarakat,” ungkapnya.

 

Agus Irawan, Bupati Boyolali dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Terima kasih Muhammadiyah melalui MDMC, Program yang dilaksanakan merupakan selaras dengan program pemerintah kabupaten Boyolali dalam periode ini. Ya kalo bisa setelah ini, ganti tempat dan jalin komunikasi dengan pemkab Boyolali kita bersinergi bersama,” ucapnya. Saat ditanya bagaimana medannya, dia hanya tertawa mengucapkan satu kata, “ngos-ngosan, ini hebat. Muhammadiyah bisa masuk dan menuntaskan masalah” tambahnya.

 

Sahid Nahawan, selaku ketua MDMC Boyolali mengatakan terima kasihnya. “Terimakasih banyak tim yang ada di lapangan, sudah tidak bisa tambah kata-kata. Semua Hebat, MDMC tangguh. Kita siapkan program untuk dakwah jangka panjang,” ungkapnya.

 

Memang dusun tempel unik dari segi akses yang harus ‘mlipir‘ jurang. Namun di balik aksesnya menyimpan keanekaragaman yang unik termasuk budaya. Dalam peresmian tersebut disajikan tarian tradisional dusun tempel melalui group Putra Wahyu Manunggal, salah satu tarian yang terkenal yaitu Lembu suro. Mendapatkan standing aplous dari bupati Boyolali.

 

Saat ditanya tentang rangkaian tindak lanjut, Kresna selaku sekretaris MDMC Kab Boyolali mengatakan sudah terbentuk koordinasi dengan baik antara PCM Selo, MDMC Kab Boyolali, KamaFT UMS, BEM FT UMS, dan tentunya kakak kami, MDMC Surakarta. “Meski di luar Boyolali, kami tetap minta support dari MDMC Surakarta. Sudah, tinggal menyelaraskan program supaya tidak tumpang tindih, semua terlapor dan sudah saling mengetahui. Semua dakwah di Selo tetap membawa bendera persyarikatan Muhammadiyah. Dan kami sudah buat icon dusun Tempel sebagai Ujung Kampung Boyolali,” ucapnya.(MDMC)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!