26.3 C
Jakarta

MIN 3 Sukoharjo Siap Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

Baca Juga:

 

SUKOHARJO, MENARA62.COM – MIN 3 Sukoharjo siap mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Semangat itu tampak setelah mengikuti Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka yang dihadiri oleh Kepala Kankemenag Muh Mu’alim, didampingi Kasi Penmad Susilowati, Kepala Madrasah Heru Purnomo dan diikuti sebanyak 55 peserta, Kamis (23/6/2022).

Bertempat  di Ball Room Hotel Sarila Sukoharjo, Jawa Tengah, para guru tampak antusias menyimak paparan Dwi Jatmiko Wakil Kepala Sekolah Penggerak bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta.

Sosialisasi berlangsung gayeng mulai 08.00 hingga 16.00. Diskusi terkait implementasi Kurikulum Merdeka ini diselingi berbagi praktik baik antar guru di MIN 3 Sukoharjo dan MIN Mitra Sahabat.

“Luar biasa guru di sini dalam melayani pendidikan bagi peserta didiknya, bahkan Kamad Heru Purnomo bersama tim sekolah siap mengimplementasikan kurikulum merdeka. Kurikulum Merdeka lebih berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya,” ujar Jatmiko.

Jatmiko – sapaan akrab Dwi Jatmiko – mengatakan, kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai konteks dan karakteristik murid. “Proses Pembelajaran diharapkan menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan,” jelasnya.

Dwi Jatmiko Wakil Kepala Sekolah Penggerak bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta saat memberikan materi

Dia meyakini MIN 3 Sukoharjo dan MIN Mitra Sahabat mampu dan sudah siap mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. “Gurunya kreatif dan inovatif, ada 3 guru olahraga, guru agama, dan ahli di bidang masing-masing,” ungkapnya bangga.

Jatmiko juga mengenalkan capaian pembelajaran hingga modul ajar yang akan digunakan dalam implementasi Kurikulum Merdeka. “Kegiatan pembelajaran di kelas diharapkan bisa mengembangkan kompetensi peserta didik sesuai dengan capaian pembelajaran pada fasenya,” kata dia.

Berbagai kegiatan, lanjutnya, dapat dilakukan untuk membantu peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan. “Rancanglah kegiatan yang menarik, membangun rasa ingin tahu murid, dan dihubungkan dengan kehidupan atau lingkungan sekitarnya sehingga menjadi pembelajaran yang bermakna,” jelasnya.

Dalam paparannya, kurikulum merdeka merupakan jawaban dari segala permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia. Kurikulum ini dibuat dengan tujuan pendidikan di Indonesia bisa seperti pendidikan di negara maju lainnya di mana siswa diberikan kebebasan dalam memilih apa yang diminatinya dalam pembelajaran.

“Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skill dan karakter sesuai Profil Pelajar Pancasila. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi,” kata dia. (*)

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!