JAKARTA, MENARA62.COM – Rektor Universitas Tarumanagara (Untar) Agustinus Purna Irawan mengusulkan agar ada kesetaraan bersama insan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pada Anugerah Diktiristek 2022, yang digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemdikbudristek.
“Agar ada kesetaraan dan perhatian ke PTS sebagai aset bangsa juga, tidak hanya lebih banyak diperuntukan ke PTN, Kesetaraan saya kira penting, untuk membangun budaya saling menghargai dan mendukung. Apalagi nama Kementerian Pendidikan juga Kebudayaan dan, Ristek,” ujarnya disela-sela Gathering Untar dengan kalangan Jurnalis di Jakarta, Sabtu (17/12).
Menurutnya, apresiasi PTS pada Anugerah Diktiristek sebaiknya diperluas dan lebih merata. Agustinus mencontohkan, anugerah humas dalam penghargaan tersebut diberikan kepada PTN Berbadan Hukum (BH), PTN Badan Layanan Umum (BLU), PTN Satker, hingga Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) dalam berbagai kategori. Sedangka kategori humas untuk PTS hanya di media sosial.
- Baca juga: DPR RI Menyerahkan Aturan Kewajiban Spin Off Ke OJK, Sejumlah Aktivis Minta OJK Tidak Main Mata
“Anugerah humas untuk PTN itu mulai dari PTNBH, BLU, Satker, dan LLDikti itu terdiri dari beberapa kategori dalam satu penghargaan. Namun untuk PTS, cuma satu, yaitu bidang media sosial. Semestinya mungkin disamakan. Kalau mereka, PTN punya kategori ini, PTS semestinya juga ada” ungkapnya.
Lebih lanjut, Agustinus menyarankan, Anugerah Diktiristek tersebut terdapat kategori insan humas level PTN dan LLDikti namun di PTS tidak ada insan humas.
“Jadi, jangan dibeda-bedakan. Karena insan humas, di PTS juga banyak yang menggerakkan tidak hanya di PTN dan LLDikti,” cetus Guru Besar Fakultas Teknik Untar ini.
Selain itu, Agustinus juga menyoroti penghargaan untuk rektor perguruan tinggi, Anugerah Diktiristek 2022 hanya merangkul pemimpin PTN. Padahal pada 2019 lalu juga ada penghargaan untuk rektor PTS.
“Nah terjadi lagi perbedaan dan tidak ada kesetaraan. Padahal kita semua sama-sama berjuang dan sama-sama keluarga besar Diktiristek Kemendikbudristek,” tuturnya seraya menambahkan jumlah PTS juga lebih banyak sekitar 4000an.
Sekedar informasi, Agustinus yang pada 2019 pernah meraih Rektor PTS terbaik Kemenristek ini mengusulkan gelaran Anugerah memasukan variabel akreditasi guna membandingkan antara perguruan tinggi satu dengan lainnya.
Di sisi lain, lanjut dia, PTS selama ini lebih banyak berjuang dengan pendanaan yang bersifat mandiri. Walau ada dana hibah dari pemerintah belum cukup menutupi biaya operasional PTS terkait.
Hemat.dia, untuk PTS yang sudah berjuang, penghargaan itu sesuatu yang lumrah diberikan pemerintah guna mendukung menggenjot kualitas SDM yang digaungkan pemerintah. Kendati memberi catatan kritis, Agustinus juga mengapresiasi gelaran Anugerah Diktiristek Kemdikbudristek yang dapat memantik kalangan perguruan tinggi, dosen, mahasiswa juga elemen humas perguruan tinggi meningkatkan kinerja.
”Jadi gelaran Anugerah Diktiristek Kemendikbudristek ini hal yang positif namun harus terus dilakukan perbaikan serta kesetaraan antara PTN dan PTS, ” tandasnya.