SOLO, MENARA62.COM – Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta mengelar Konferensi Internasional, International Conference on Islamic and Muhammadiyah Studies (ICIMS) dengan tema “Contribution of Muhammadiyah Movement to Science and Global Humanity” pada Jum’at-Sabtu, 14-15 Januari 2022 yang dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) melalui Zoom Meeting.
Konferensi ini dibuka dengan keynote speaker yang berasal dari berbagai negara, diantaranya Prof. Satomi Ohgata (Kyushu International University Japan), Prof. Dr. Mustofa Dasuki Kesba (Al-Azhar University Cairo), Prof. M.A Fattah Santoso (Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Menurut Fattah Santoso, Muhammadiyah adalah gerakan keagamaan Islam modern di Indonesia yang senantiasa bergerak dalam lingkungan umat, bangsa, dan dunia kemanusiaan universal. “Muhammadiyah telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan Indonesia dan dunia, dibuktikan dengan kekayaan amal usahanya, terutama di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan, sosial, kesehatan, filantropi, dan humanitarian,” papar Fattah Santoso.
Peran dan kontribusi ini, lanjut dia, semakin diperlukan di tengah berbagai dinamika dan persoalan kemanusiaan yang masih terus melanda, baik dalam skala lokal, nasional maupun global. Di era industri 4.0 Muhammadiyah diharapkan terus melakukan gerakan progresif, strategis, dan bersinergi dengan lembaga-lembaga lain dalam berbagai aspek
Moh. Zakki Azani, Ph.D selaku ketua panitia konferensi ini menjalaskan ICIMS ini adalah studi tentang Islam dan Kemuhammadiyahan ini khususnya di Indonesia dapat tersebar luas secara global, karena Muhammadiyah sudah banyak berkontribusi untuk bangsa dan juga di dunia internasional. “Dengan acara ini kita ingin mengembangkan dan mengetahui dari para penulis Islam di universitas dalam negeri maupun di luar Indonesia untuk meneliti apa yang telah diberikan oleh umat Islam kepada seluruh umat yang ada di dunia ini.”
Harapannya, tambah Dekan FAI UMS Dr Syamsul Hidayat, dengan adanya acara ini dapat terdokumentasi ataupun tertulis secara akademik (scholarly academic writing) sehingga dapat diketahui oleh seluruh umat Islam dan non Islam yang ada di dunia. Karena image Islam yang ada di sosial media banyak sekali image-image mungkin kurang baik.
Zakki mengungkapkan, kontribusi Muhammadiyah dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kemanusiaan Universal (Global Humanity) sangat besar. Kita menggali khazanah yang selama ini dikembangkan oleh Muhammadiyah yang sudah berusia 109 tahun. Dengan rentang waktu itu, tentu Muhammadiyah memiliki kiprah dan pengalaman dalam bidang pendidikan. “Dalam bidang pendidikan ini tentu ada kaitannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Bahkan sekarang sudah mulai merambah tidak hanya di Indonesia bahkan ada yang di luar negeri,” kata Zakki.
Pada bagian lain, Syamsul Hidayat mengungkapkan dengan adanya masukan-masukan dari pembicara internasional serta pelibatan mahasiswa untuk mengikuti konferensi, maka secara tidak langsung akan mendorong kualitas dalam menulis karya ilmiah karya mahasiswa dan dosen sehingga bisa setara dengan karya ilmiah yang memiliki kelas dunia. “Sehingga hasil karya dosen dan mahasiswa yang dipresentasikan di parallel session di ICIMS ini akan dimuat di prosiding internasional yang berkelas yaitu lewat atlantis press yang terindeks scopus,” jelas Syamsul Hidayat.
(Alwy)