26.1 C
Jakarta

Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah Pada Pengukuhan Rektor UMS

Baca Juga:

SURAKARTA, MENARA62.COM–Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, atas nama PP menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof Bambang Setiadji yang telah mengabdi membesarkan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (22/4/2017). Hal ini disampaikan Haedar pada pengukuhan rektor UMS yang baru Dr Sofyan Anif yang menggantikan Prof Bambang.

“Pak Bambang, bersama seluruh civitas akademika UMS telah membawa universitas ini maju bahkan telah memeperoleh banyak penghargaan. Dan ini merupakan sebuah proses pergumulan yang panjang. Pak Bambang meneruskan apa yang telah diisi oleh pak Djazman dan juga rektor sebelumnya, pak Dochak, Pak Malik dan para tokoh Muhammadiyah di Jawa tengah maupun di Surakarta ini,” ujar Haedar.

“Pak Bambang mampu melakukan akselerasi dan lompatan yang tadi memperoleh apresiasi yang tinggi oleh Kemenristek Dikti dan Kopertis Wilayah 6. Kita menjadi saksi dari sebuah kerja keras kecerdasan dan juga kesungguhan Pak Bambang. Beliau mempraktekkan ilmunya, jadi ada sentuhan penguatan kekuatan ekonomi dari UMS ini. Bahkan pak Bambang diberi predikat cumlaude oleh Kopertis wilayah 6,” lanjut Haedar.

Di era Bambang, berhasil mendorong dosen untuk mendapatkan gelar S2 dan S3 di luar negeri. Dan ini menjadi satu agenda yang sangat ambisius waktu itu. “Bahkan PP sudah menugaskan beliu untuk memimpin Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur,” ujar Haedar.

PP, menurut Haedar, juga ucapkan selamat menunaikan amanah kepada Sofyan Anif yang telah memulai untuk menjadi nahkoda di kampus UMS. “Dan dengan visi yang sudah dipaparkan dan telah dipresentasikan didepan PP Muhammadiyah. PP Muhammadiyah mempunyai tradisi setiap calon rektor untuk menyampaikan semacam komitmen untuk memajukan universitas,” ujarnya.

 

Tiga pesan

Ada tiga pesan dari PP, pertama, untuk memajukan tridarma perguruan tinggi, rektor bersama para pimpinan sudah punya rencana yang bagus dan diyakini punya kekuatan untuk melanjutkan apa yang sudah dikembangkan, serta membikin terobosan yang baru.

Kedua, mendorong kampus ini dengan dasar Al Islam dan menjadi kampus yang bisa melahirkan lulusan yang berkarakter Islam yang berkemajuan. Kampus dengan 5 sifat; religius, cerdas dan berilmu, mandiri, punya etos kerja yang tinggi serta punya sifat sikap sosial kebangsaan yang luas.

Kelima ciri ini ada di dalam buku Indonesia berkemajuan. Dengan membangun kultur akademik yang bagus, 5 sifat itu akan menjadi kekuatan untuk membangun Indonesia. “Kekuatan dari rahim perguruan tinggi yang bisa melahirkan anak bangsa, anak negeri yang mempunyai karakter moralitas dan keadaban. Selain itu, juga cerdas berkemajuan,” ujar Haedar yang dalam banyak kesempatan juga mengingatkan bahwa bangsa ini memerlukan moralitas dan keadaban.

“Ketika ada banyak penurunan nilai didalam kehidupan berbangsa. Apa yang dirasakan akhir-akhir ini ketika elit negeri dan warga bangsa sudah mulai mengalami distorsi dalam hal nilai nilai kebangsaan yang basisnya pada religiusitas pada nilai keilmuan dan keceerdasan nilai kemandirian dan 5 nilai yang lain
UMS punya peluang untuk itu dengan berbagai macam pusat pembinaan AIK maupun prose s akademik yang sudah matang

Ketiga, mendorong UMS menjadi institusi perguruan tinggi Muhammadiyah yang selalu diharapkan. PTM yang menjadi kekuatan membangun peradaban bahkan pusat peradaban.

“Bagaimana kampus ini memberikan pemikiran pemikiran yang bisa membawa kecerdasan pencerahan di tubuh umat Islam dan bangsa Indonesia. Saya yakin bahwa dari Indonesia akan lahir cakrawala baru Islam yang mendunia dengan karakter yang toleran,” ujarnya.

“Jika kita ingin jadi Uswah hasanah untuk membangun peradaban dunia, dimana Islam sudah memelopori selama 6 abad di jazirah arab hingga ke seluruh dunia, sesungguhnya itu bisa dibangkitkan. Dunia Arab sudah pernah membangun peradaban itu. Indonesia belum menunjukkan itu,” ujarnya.n bangsa dan kemanusiaan bersama.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!