31.5 C
Jakarta

Prakarsa Ketahanan Pangan dan Bayang-Bayang Food Estate

Lantas Program Food Estate Tanggungjawab Siapa?

Baca Juga:

Prakarsa Ketahanan Pangan dan Bayang-Bayang Food Estate. Mungkin kita akan senyum-senyum geli mendengar Indonesia prakarsai deklarasi negara ASEAN hadapi krisis pangan. Situs Antaranews.com melansir berita tentang Indonesia yang memprakarsai disusunnya deklarasi para pemimpin negara ASEAN dalam menghadapi krisis pangan, pada Senin (17/4/2023).

Disebutkan juga, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian RI Kasdi Subagyono menyatakan, tentang perlunya langkah cepat untuk memperkuat sistem pangan agar lebih efisien, inklusif, berketahanan dan berkelanjutan.

Mungkin inilah langkah cepat itu, memprakarsai deklarasi ketahanan pangan.

Apa pasalnya kita tersenyum geli. Karena pada akhir Januari 2023, situs Tempo.co menurunkan berita tentang terancam gagalnya program food estate Indonesia.

Padahal, program food estate ini telah menjadi Program Strategis Nasional 2020-2024, untuk menjaga ketahanan pangan dalam negeri. Disebutkan juga, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Sudin menilai program food estate yang dikembangkan Kementerian Pertanian atau Kementan sudah gagal.

Anehnya, Kementan menyatakan tak lagi mengelola proyek food estate di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang dikeluhkan Sudin. Kementan berkilah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sudah menunjuk Bupati Humbang Hasundutan menjadi penanggung jawab food estate ini.

Mangkrak

Hal yang yang sudah terjadi, 600 hektar kebon singkong mangkrak di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Situs BBC.COM melansir, tentang kegagalan program Food Estate di Kalimantan Tengah.

Program yang digagas Presiden Joko Widodo untuk mengatasi krisis pangan ini, sebetulnya sudah berjalan dua tahun terakhir. Namun, saat ini gagal. Ada 600 hektar lahan singkong mangkrak, dan upaya membuat 17.000 hektar sawah baru, tak kunjung terwujud.

Bukan saja kegagalan, namun proyek Lumbung Pangan Nasional di Kalimantan Tengah ini, telah memicu persoalan baru. Banjir yang mengancam warga semakin luas area terdampak dan berkepanjangan.

BBC.com juga melaporkan dampak ini telah memaksa masyarakat Dayak mengubah kebiasaan pola penanamannya.

Lagi-lagi, Kementan pun mengaku tidak bertanggungjawab atas kegagalan ini. Situs BBC.com melansir, Kementan hanya bertanggung jawab dalam mengelola pengembangan Food Estate yang berada di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

“Kementerian Pertanian hanya bertanggung jawab dalam mengelola pengembangan Food Estate yang berada di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau,” kata Direktur Perlindungan dan Penyediaan Lahan, Kementerian Pertanian, Baginda Siagian, seperti dilansir BBC.com, Jumat (17/3/2023).

Ancaman

LSM Greenpeace dalam situsnya melansir tentang ancaman Program Food Estate yang dijalankan saat ini terhadap hutan di Indonesia. Ada peningkatan risiko deforestasi, musnahnya flora fauna, dan memicu bencana yang akan menjadi  sumber penderitaan bagi masyarakat Indonesia.

Bahkan, Greenpeace mengindikasikan, beberapa pembangunan proyek food estate dilakukan secara ilegal. Pasalnya, proyek itu telah merusak tutupan hijau serta lahan gambut. Seperti yang terjadi di Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten Gunung Mas. Hampir 700 hektar hutan sudah dirusak.

Kerusakan hutan ini, telah memicu banjir, erosi, hingga gangguan kesehatan akibat kebakaran hutan yang sudah  dirasakan warga. Selain itu, masyarakat adat setempat juga kehilangan sumber pekerjaan dan pangan yang selama ini telah menghidupi mereka.

Greenpeace memperkirakan, ada sekitar 3 juta hektar hutan dan lahan yang akan bernasib sama dengan Kabupaten Gunung Mas, apabila proyek ini dilanjutkan. Akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang menderita akibat bencana atas hilangnya hutan dan lahan!

Ada yang dilupakan disini, kementerian apapun yang mengelola Program Food Estate ini, mereka adalah pemerintah yang harus bertanggungjawab atas program Strategis Nasional 2020-2024 ini. Dan satu hal yang lebih penting, Program Food Estate, apa dampaknya bagi warga, mengingat anggaran yang sudah dikeluarkan tidak sedikit untuk program unggulan Presiden Joko Widodo ini.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!