TANGERANG, SELATAN — Lesunya ekonomi akibat pandemi tak membuat Siti Nur Azizah, Putri Wakil Presiden RI KH Maruf Amin lesu dalam menghadirkan inspirasi. Meskipun gagal menjadi Walikota Tangsel, ia tetap tampil memukau membawakan ide baru. Azizah menawarkan gagasan segar untuk pemulihan ekonomi Indonesia saat ini melalui ‘Gerakan Indonesia Berhias’.
Menurut Puteri Banten yang juga doktor hukum dalam bidang perlindungan konsumen produk pangan halal di Indonesia ini, ‘Gerakan Indonesia Berhias’ diinisiasi sebagai bagian dari upaya mencari solusi terhadap persoalan lemahnya leadership, rendahnya motivasi, dan minimnya inovasi dalam masyarakat Indonesia saat ini. Karena kelemahan ini masyarakat mudah resah, gampang menyerah, dan menghasilkan produktivitas kerja yang rendah.
Azizah, panggilan akrab putri ketiga KH Maruf Amin tersebut meyakini melalui ‘Gerakan Indonesia Berhias’ dirinya bisa memberi kontribusi positif bagi upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi yang dilakukan oleh pemerintah saat ini.
“Berhias yang menjadi nama gerakan ini merupakan akronim dari tiga kualitas: berdaya, hijau, dan berkelas dunia. Dengan semangat itu diharapkan masyarakat bisa lebih terlibat dalam pemulihan ekonomi, alam raya bisa lebih terjaga kelestariannya, dan pasar dunia semakin terbuka bagi Indonesia,” ujarnya.
Sebagai bentuk keseriusan dalam menginisiasi gerakan tersebut, ia mendirikan Yayasan Surya Nusantara Abadi, yang disebut juga SNA Initiative sebagai payung hukumnya.
“Gerakan Indonesia berhias memang baru diperkenalkan hari ini, tetapi sesungguhnya kami telah memulai sebelumnya,” ujar Azizah saat menjadi narasumber diskusi dalam rangka Dies Natalis ke 18 FISIP Universitas Tirtayasa (Untirta) di Banten, Kamis (10/8/2021). Sebagai informasi, dalam diskusi tersebut turut pula menjadi narasumber Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Dr Almuktabar, M.Sc, dan Dekan FISIP Untirta Prof. Dr. H. Ahmad Shihabudin, M.Sc .
Azizah menjelaskan, Gerakan Indonesia Berhias memiliki lima program andalan yang siap dikolaborasikan, yakni Program Sejuta Nurseri untuk Pemulihan Dampak Ekonomi (Sri Pandemi), Program Pangan Lokal Networking (Planet), Program Jemput Limbah Rumah Tangga (Jelita), Program Sekolah Inovator Teknokrat Desa (Sintesa), dan Program SNA Siaga Bencana (SNASIB).
Azizah mengharapkan, melalui kelima program tersebut dapat dapat dijadikan pintu masuk bagi masyarakat kampus yang masih tertinggal di menara gading untuk segera turun ke bumi menyapa masyarakat yang sedang membutuhkannya.
“SNA Initiative akan bekerjasama dengan perguruan tinggi, perusahaan, dan pemerintah daerah untuk memulainya. Semoga Untirta dan masyarakat Indonesia dapat mengambil peran dalam gerakan tersebut, supaya ekonomi kita saat ini segera pulih kembali, dan langsung meloncat saat pandemi usai nanti,” katanya.