31.3 C
Jakarta

Semarak Milad Muhammadiyah Kota Pasuruan dan Peresmian Gedung Ibnu Sina

Baca Juga:

PASURUAN, MENARA62.COM — Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pasuruan gelar resepsi Milad Muhammadiyah pada Selasa (14/1/2020) bertepatan pada 19 Jumadil Akhir 1441 H. 

Acara tersebut sangat meriah dan berhasil membangkitkan antusiasme warga Muhammadiyah dan masyarakat Kota Pasuruan pada umumnya. Pada resepsi milad itu dibuka dengan peletakn batu pertama pembangunan gedung asrama di Pondok Pesantren SPEAM Kota Pasuruan.

Peletakan batu pertama tersebut dihadiri ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, dan ketua PDM Kota Pasuruan. Resepsi milad kali ini diadakan di gedung serbaguna P3GI Kota Pasuruan.

Ketua PDM Kota Pasuruan Abu Nashir dalam sambutannya menyampaikan tentang berdirinya Muhammadiyah di kota tersebut. Ia menyebutkan bahwa pelopor Muhammadiyah di kota itu antara lain Bapak Pulungan, Anwar Katsir, Yoso Dirono, dan Saleh Djambek. Muhammadiyah Kota Pasuruan resmi berdiri pada 28 Oktober 1957. Selain menyampaikan di atas, Nashir juga mengupas cara kerja Muhammadiyah, “Muhammadiyah dalam diam bekerja dan bekerja dalam diam,” sambutnya.

Peresmian Gedung Ibnu Sina dan Gedung Abu Bakar
Selain sambutan ketua PDM, pada kesempatan yang sama Plt. Wali Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo menandatangani prasasti sebagai peresmian gedung Ibnu Sina, yaitu ruang belajar SD Al-Kautsar. Raharto dalam sambutannya menginginkan Muhammadiyah di kota itu terus berkembang dan lebih agresif dalam gerakan memajukan umat. “Muhammadiyah terus berdakwah, dan tak boleh berkecil hati. Muhammadiyah harus terus bersinergi dengan pemerintah dan baur-membaur untuk kesejahteraan rakyat,” pesannya. 

Dr. Sukadiono yang mewakili Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, juga memberi apresiasinya, bahwa PDM Kota Pasuruan adalah salah satu Pimpinan yang progresif dalam segala kegiatan dakwah Islam. Ia berharap, PDM kota Pasuruan bisa meningkatkan programnya di bidang kesehatan. Dimulai dari klinik, kemudian rumah sakit yang bisa membantu sebagian besar masyarakat, di Pasuruan khususnya. 

Dilanjutkan penandatanganan prasarti gedung Abu Bakar SD Al-Kautsar oleh Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si, serta penyerahan buku yang ditulis oleh salah seorang guru SPEAM kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Ketua PWM yang diwakili.

Pada kesempatan itu, Prof. Haedar menyampaikan refleksi singkatnya tentang milad 107 Muhammadiyah yang mengusung tema “107 tahun Muhammadiyah Mencerdaskan Bangsa.” “Menurut kamus, cerdas adalah tajam pemikiran dan akal budi. Ini berarti Muhammdiyah melakukan usaha yang memajukan pikiran bangsa Indonesia. Prof. Taufiq Abdullah mengungkapkan bahwa salah satu isi dalam pembukaan UUD 1945 “mencerdaskan kehidupan bangsa” adalah usulan dari beberapa tokoh Islam, salah satunya adalah Ki Bagus Hadikusumo yang saat itu menjadi anggota PPKI,” ucap Prof. Haedar. 

Prof. Haedar juga berharap Indonesia bisa menjadi Daru asy-Syahadah, yaitu rumah saksi bagi kita semua, bahwa Indonesia harus menjadi negara maju.Itu berhubungan dengan Muhammadiyah sebagai gerakan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena Muhammadiyah memiliki landasan Islam yang membawa misi mencerdaskan peradaban, melalui wahyu Allah yang pertama, iqro’. Kata peradaban menuju al – munawwaroh, yaitu pencerah. Pencerah yang dimaksud adalah Islam yang berdakwah dengan berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah, dapat menjadi pembaharuan dalam berpikir bebas dan menyeimbangkan kehidupan dengan peradaban yang semakin maju.

Ia juga mengutip pesan KH. Ahmad Dahlan kepada muridnya, “Kamu boleh menghafal, kamu boleh memahami dan mengerti, tetapi selama kamu tidak mengamalkan, kamu tidak akan bisa faham.” (Nurul Mawaridah dan Arrum Jihan)

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!