JAMBI, MENARA62.COM — Tahun lalu, KCBN Jambi sumbang R p700 juta lebih untuk kas negara. Agus Widiatmoko, Kepala Balai Perlindungan Kebudayaan Wilayah V mengungkapkan, Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarojambi yang memiliki luas 3.981 km persegi itu, tahun lalu telah memberikan pemasukan pada kas negara lebih dari Rp700 juta.
“Ini salah satunya berkat dari hasil penjualan sekitar 8000 pohon duku yang ada di KCBN,” ujarnya pada jurnalis di Jambi, Jumat (2/2/2024) malam.
Agus pun bercerita tentang upaya untuk membangkitkan kembali KCBN Muarojambi, yang menurutnya punya potensi amat besar. Upaya itu bukan sekedar melakukan pembenahan candi dan situs purbakala yang ada di sana, namun juga upaya melibatkan masyarakat yang ada disana.
“Saya membayangkan, jaringan sungai yang ada disana jika selama ini menjadi problem saat hujan, sekarang dan kedepan akan ada aktivitas warga yang ikut berjualan menggunakan perahu-perahu yang mengarungi jalur-jalur air yang menghubungkan kawasan candi disana,” ujar Arkeolog yang pada tahun 1996 saat pertama kali mengunjungi lokasi ini, masih melihat candi-candi ditengah hutan yang belum terpelihara dengan baik.
Padahal, menurut Agus, lokasi ini tidak terlalu jauh dari kota Jambi. Sekarang, setelah sejumlah revitalisasi dilakukan di KCBN Muarojambi, masyarakat banyak yang mulai mengunjungi daerah ini.
“Bahkan pada akhir pekan, sekarang lokasi ini sudah mulai ramai dikunjungi masyarakat,” ujar Agus yang mengatakan bahwa di kawasan ini kendaraan bermotor bahan bakar fosil di larang digunakan. Di lokasi ini, sekarang disediakan sepeda listrik yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk mendatangi lokasi candi-candi ini.
