KARANGANYAR, MENARA62.COM – Tim PKM ITS PKU Muhammadiyah Surakarta yang lolos pendanaan DRTPM Kemendikbudristek tahun 2023 mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Peduli Diabetes Mellitus Melalui Pemberdayaaan Kader Posyandu Lansia Salak Kabupaten Karanganyar berupa Pelatihan Kader Posyandu Lansia, Sabtu (2/9/2023). Kegiatan dilakukan di Kebayanan Dusun Songgorunggi Desa Dagen Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.
Kegiatan PKM ini sebagai wujud impelementasi Hibah PKM dari DRTPM Kemendikbudristek tahun 2023 oleh tim PKM Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah Surakarta dengan ketua tim Retno Dewi Noviyanti, S.Gz., M.Si,. Kegiatan ini sangat mendukung pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi khususnya pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini diikuti 20 peserta terdiri atas kader posyandu lansia dan perwakilan anggota PKK dari masing-masing RT. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari prodi S1 Gizi dan DIII Kebidanan Fakultas Ilmu kesehatan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Tujuan pelatihan kader kesehatan posyandu ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader kesehatan dari posyandu lansia dalam kebijakan pemerintah terhadap penyakit tidak menular, deteksi dini, pencegahan, penanganan serta pengelolan diit atau penyediaan makanan tambahan berbahan lokal dari bekatul padi IR 64 bagi penderita Diabetes Mellitus.
Kegiatan pelatihan kader kesehatan posbindu ini dibuka Kepala Desa Dagen, Andi Susilo Purnomo, SH. Dia menyampaikan bahwasanya posyandu lansia adalah salah satu upaya pembangunan di bidang kesehatan yaitu mewujudkan masyarakat sehat melalui upaya promotif dan preventif. “Selain itu kegiatan pelatihan kader kesehatan ini diharapkan mampu menumbuhkan jiwa sosial kemasyarakatan di bidang kesehatan untuk seluruh warga Dusun Songgorunggi khususnya lansia. Untuk itu kader kesehatan yang telah dilatih diharapkan dapat berperan serta aktif untuk pelaksanaan posbindu lansia yang masih dilaksanakan tiap 2 bulan sekali serta dapat memanfaatkan bahan makanan lokal dalam pembuatan PMT,” ungkapnya.
Sesi pertama pelatihan disampaikan oleh Kepala UPTD Puskesmas Jaten II, Sri Lestari, SKM, M.Kes dengan materi kebijakan pemerintah terkait Penyakit Tidak Menular (PTM) serta serta deteksi dini di posyandu. Dia menyampaikan meningkatnya kasus PTM secara signikan akan menambah beban masyarakat dan pemerintah, karena penanganannya membutuhkan waktu yang tidak sebentar, biaya yang besar dan teknologi tinggi. “Kasus PTM memang tidak ditularkan namun mematikan dan mengakibatkan individu menjadi tidak atau kurang produktif namun PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko melalui deteksi dini di Posyandu,” jelasnya.
Sesi kedua disampaikan oleh Dosen Prodi DIII Kebidanan, Wijayanti, SST, M.Kes dengan materi Penyakit Diabetes Mellitus, tanda gejala, jenis, faktor resiko, cara pengendalian dan pencegahanya. Sesi ketiga disampaikan oleh Dosen Prodi S1 Gizi, Retno Dewi Noviyanti, S.Gz, M. Si dengan materi komplikasi DM, diit bagi penderita DM meliputi tujuan, syaratnya sehingga diit dilakukan dengan tepat jumlah, tepat jenis dan tepat waktunya.
Sesi keempat oleh Dosen Prodi S1 Gizi, Dodik Luthfianto, S.Pd, M.Si. dan Agung Setya Wardhana, S.Tp, M.Sc berupa materi pembuatan makanan tambahan berbahan lokal berupa Kastangel berbahan baku bekatul jenis IR 64 yang merupakan jenis bekatul terbaik dibandingkan dengan jenis situbagendet pada penderita DM untuk menjaga stabilitas gula darah penderita.
Kegiatan pelatihan ini dapat terselenggara dengan baik atas kerjasama ITS PKU Muhammadiyah Surakarta dengan Dusun Songgorunggi Desa Dagen Kabupaten Karanganyar yang memiliki lahan pertanian yang mayoritas adalah penghasil padi jenis IR 64 serta ketersediaan penggilingan padi guna memperoleh bahan baku bekatul yang berkualitas untuk praktek pembuatan PMT. (*)