32.1 C
Jakarta

UAD Inginkan Kampus VI Jadi Landmark Baru Pendidikan

Baca Juga:

KULONPROGO, MENARA62,COM — Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Dr Muchlas MT mengharapkan kehadiran Kampus VI UAD di Jalan KH Ahmad Dahlan Wates, Kulonprogo bisa menjadi landmark baru kota pendidikan. Peresminaan Kampus VI UAD bersamaan dengan Muhammadiyah Business Center (MBC) dilakukan Rektor dan penandatangan prasasti oleh Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dr KH Haedar Nashir MSi, Kamis (25/2/2021).

Dijelaskan Muchlas, pendirian Gedung Kampus VI UAD dan MBC bekerjasama Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulonprogo. Kampus VI UAD memiliki luas bangunan 1.215 meter persegi dan berdiri di atas tanah 405 meter persegi. Lokasi di Dusun Dalangan, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Gedung baru ini, kata Muchlas, akan digunakan untuk aktivitas akademik Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam (FAI). Kampus VI UAD menempati lantai 2 dan 3 yang digunakan untuk perkantoran, perpustakaan dan ruang kuliah.

Sedangkan lantai 1 merupakan Muhammadiyah Business Center (MBC) yang akan digunakan untuk Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). MBC ini diharapkan dapat menghasilkan finansial bagi UAD, sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada SPP mahasiswa.

Sebelum bergabung dengan UAD, Kampus VI merupakan bagian kelembagaan dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah (STITM) Wates. Sejarah perjalanan STITM Wates tidak terlepas dari Institut Agama Islam Muhammadiyah Surakarta yang berdiri di Wates pada tahun 1968.

Dalam perjalanannya, program studi ini telah mengalami beberapa kali perubahan status sampai pada tahun 2014 bergabung menjadi bagian dari keluarga besar Fakultas Tarbiyah dan Dirasat Islamiyah (FTDI) UAD yang saat ini bernama menjadi FAI.

Ketua Panitia Pelaksana Pembangunan Drs M Safar Nasir, MSi mengatakangedung ini dibangun secara swakelola kerjasama UAD dan PDM Kulonprogo berbentuk BOT (Build Operate Transfer) atau bangun guna serah dalam jangka waktu 25 tahun. Kampus VI UAD dan MBC ini diselesaikan dalam waktu 14 bulan dari target semula enam bulan.

“Hal ini sebabkan ada pandemi awal Maret 2020 sehingga pengerjaan dihentikan. Dimulai lagi awal November 2020 dan sudah bisa difungsikan. Beaya pembangunan Rp 4,5 miliar,” kata Safar Nasir.

Haedar Nashir mengharapkan kehadiran Muhammadiyah dan amal usahanya memberi kemaslahatan bagi masyarakat Kulonprogo. Meskipun UAD terpencar di berbagai kampus, prinsip unity harus menjadi pondasi dalam mengembangkan pendidikan yang mencerdaskan umat dan bangsa.

“Secara khusus kami memiliki harapan, Fakultas FAI yang berada di kampus VI menjadi pusat mendidik kader Muhammadiyah, umat, dan bangsa yang memiliki pemahaman Islam berkemajuan. Memahami Islam secara umum dan luas dan membawa misi rahmatan lil alamin,” kata Haedar.

Bupati Kulonprogo,Drs H Sutedjo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Ir Bambang Tri Budi Harsono, MM, Asisten Perekonomian dan Sumber Daya Alam mengatakan kehadiran UAD di Kulonprogo menambah jumlah perguruan tinggi yang ada Kulonprogo. Kehadiran UAD diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan pemerintah, karena akan memberi motivasi bagi orang tua dan generasi muda untuk melanjutkan pendidikan.

“Harapannya adanya perguruan tinggi Muhammadiyah di Kulonprogo memberikan efek positif bagi kualitas pendidikan tinggi di sini. Pembangunan ini bukti nyata Muhammadiyah terpanggil dalam pembangunan kualitas bangsa dan memberikan sumbangsih bagi pendidikan dan perekonomian di Kulonprogo,” kata Sutedjo.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!