27.8 C
Jakarta

Tausiah Online Akhir Ramadan HIPMI, Gus Miftah Ajak Pengusaha Muda Jadi Orang Beriman dengan Berpuasa

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Untuk yang ketiga kalinya, Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) mengadakan Tausiah Online Akhir Ramadan 1441 H/2020 bersama HIPMI se-Indonesia. Dakwah secara online melalui virtual zoom ini diisi oleh Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H Maming dan Ustaz Gus Miftah.

Tausiah Online yang disiarkan secara langsung melalui Youtube bertemakan “Buah dari Puasa” ini, Ustaz Gus Miftah mengajak semua para pengusaha muda HIPMI untuk selalu menjadi orang yang beriman.

Dalam menyampaikan tausiyahnya, Ustaz Gus Miftah mengatakan, dirinya mengajak kepada semua anggota HIPMI untuk tetap menjadi orang yang beriman. Menurutnya, yang harus dipahami ciri-ciri orang yang beriman adalah dengan mengenal 3 ciri khasnya.

“Supaya kita paham ciri-cirinya orang yang beriman, minimal ada 3 ciri khasnya. Pertama, orang beriman ketika disebutkan nama Allah bergetarlah hatinya, itu tanda-tanda hati kita masih ada Allah,” ujar Ustaz Gus Miftah, dalam tausiyah online akhir ramadhan bersama HIPMI se-Indonesia, Kamis Malam (21/5/2020).

Kedua, lanjut Ustaz Gus Miftah, orang beriman memiliki tanda-tanda kebesaran Allah. Ustaz Gus Miftah menilai, pandemi Covid-19 merupakan tanda-tanda kebesaran Allah. Ciri-ciri orang beriman yang ketiga, yaitu pasrah, ikhtiar, dan tawakal kepada Allah.

“Fokuslah kepada usaha, jangan berorientasi kepada hasil. Karena hasil itu dari Allah. Untuk menjadi pribadi yang bertakwa dengan cara berpuasa. Menjadi orang hebat dan bertakwa harus berpuasa seperti seolah-olah kita seperti malaikat. Takwa itu adalah melaksanakan perintah dan meninggalkan larangannya. Puasa itu menjadi pribadi-pribadi yang bertakwa,” ucapnya.

Pada waktu yang bersamaan, Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H Maming mengatakan, dalam pandemi Covid-19, kehadiran Ustaz Gus Miftah ini memberi petuah kepada para anggota HIPMI hingga para mantan ketua umum (mantum) HIPMI dengan menyambung rasa silaturahmi lintas generasi. Sehingga, dapat memberi masukan apa yang mesti dipersiapkan bukan hanya persiapan materi saja, tapi juga persiapan batin.

“Dimana persiapan batin, Ustaz Gus Miftah memberikan siraman rohani apa yang disampaikan tadi bahwa kita harus berusaha untuk selalu menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT,” ungkap Maming.

Dalam Tausiah Online ini, Ustaz Gus Miftah memberikan masukan langkah-langkah apa saja yang harus dipersiapkan anggota HIPMI untuk menghadapi pandemi Covid-19 yang tidak ada kepastian. Dengan adanya kegiatan ini, Maming berharap, anggota HIPMI di seluruh Indonesia yang muslim dapat mengambil hikmah dan pesan yang dapat diambil, serta mendapatkan manfaat khususnya untuk ibadah di bulan suci Ramadhan ini.

Kemudian, para mantum HIPMI satu per satu melakukan sharing dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi anggota HIPMI se-Indonesia mengenai harapan hingga banyak kolaborasi dengan bergotong royong menghadapi pandemi Covid-19.

Salah satu Mantum HIPMI masa bakti 2008-2011 Erwin Aksa mengatakan, yang terpenting pada masa Covid-19 yaitu bisa berlalu. Sekarang ini pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi banyak yang terpapar. Erwin berharap kepada pemerintah supaya pelaku UMKM mendapatkan perhatian.

“Kita berharap pandemi ini bisa berlalu. Keputusan menyelamatkan ekonomi perlu dilakukan dengan cepat,” tutur Erwin.

Pada waktu yang bersamaan, Mantum HIPMI masa bakti 2015-2019 sekaligus Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, untuk menyelesaikan soal krisis akibat pandemi Covid-19, pengusaha tidak bisa mengandalkan pemerintah untuk memberikan stimulus karena untuk menyiapkan anggaran tersebut sangat terbatas. Pada masa pandemi Covid-19 ini, pengusaha harus menciptakan strategi.

“HIPMI harus menjadi garda terdepan untuk berkolaborasi. Saya berharap, semoga ekonomi di Indonesia cepat pulih,” pungkas Bahlil.

Bahlil meyakini, setiap ada persoalan pasti ada secercah harapan yang digapai. Kerja yang keras supaya mendapatkan peluang besar.

“Kita harus selalu berpikir kolaborasi, pengusaha-pejuang, pejuang-pengusaha. Jangan banyak berharap dan mengeluh, hanya petarung yang bisa memanfaatkan peluang di tengah pandemi,” imbuhnya. (*)

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!