SOLO, MENARA62.COM – Bahas perkembangan Muhammadiyah, Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof., Dr., Muhammad Da’i S.Si., M.Si., Apt., menyampaikan materi dengan tema ‘Muhammadiyah Kekinian dan Risalah Islam Berkemajuan’.
Materi tersebut disampaikan pada kegiatan Pelatihan Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah (PM3) Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Surakarta dengan tema “Transformasi Mubaligh Ikatan dalam Dakwah Lintas Keberagaman”.
Prof. Da’i mengungkapkan terdapat empat fase yang tidak boleh tertinggal. Fase pertama, Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah Islam, sehingga bagaimanapun harus ada penyampaian dalam berdakwah. Fase kedua, yaitu gerakan tajdid dengan makna pemurnian aqidah.
“Kemudian pada fase ketiga amar ma’ruf nahi munkar dalam berdakwah tidak hanya sekedar berkata saja, namun dengan cara nyata seperti mendirikan sekolah dalam memberantas kebodohan. Fase yang terakhir adalah berdasarkan Al-Quran dan as-sunnah,” tambahnya Jum’at (16/2/2024).
Menurutnya, dalam perkembangannya, organisasi Muhammadiyah itu bergerak secara dinamis.
“Tidak ada agama yang konsep aqidahnya sama dengan Islam. Pada kandungan surat Al-Ikhlas dijelaskan secara jelas bahwa Tuhan itu esa, bahwa Allah itu tempat bergantung kita. Allah itu tidak bermuka dan tidak di mukakan, dan tidak ada sesuatu apapun yang menyerupai apapun, sehingga Allah tidak dapat diserupai dengan apapun. Dalam Islam sudah jelas mengenai konsep tauhid,” papar Wakil Rektor II UMS itu.
Dalam konsep ibadah juga jelas dan tertata, lanjutnya, aturan-aturan dan bacaan pada ibadah sudah jelas dan sudah ditetapkan. Dalam konsep ibadah, Islam memiliki aturan yang sangat rinci dari mulai hal bacaan, ibadah-ibadah sunnah, rukhsoh atau keringanan dalam hal ibadah sudah dijelaskan dengan rinci. Islam meyakini betul bahwa syariat itu yang harus diyakini yang berdasarkan Al-Qur’an dan as-sunnah.
“Kemudian pada aspek akhlak, Islam juga sangatlah unggul dari agama lain dan memiliki aturan yang tetap untuk setiap saatnya. dalam muamalah, islam membawa peradaban yang mencerahkan, terlihat dalam bagaimana islam melarang riba’, memandang semua manusia sama entah itu laki-laki ataupun perempuan yang membedakan hanyalah amalannya,” terang Da’i.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Da’i menyampaikan tentang Risalah Berkemajuan milik Muhammadiyah.
“Jadilah orang Islam yang berkemajuan, ketika kita sebagai umat Islam menjalankan Islam dengan sebenar-benarnya maka Islam akan membawa kemajuan dengan sendirinya,” tegasnya.
5 karakteristik Islam Berkemajuan dirumuskan menjadi 5 karakter yaitu, (1) Berlandaskan pada tauhid; (2) Bersumber pada Al-Qur’an dan as-sunnah; (3) Menghidupkan ijtihad dan tajdid; (4) Memegang prinsip al-wasathiyah tetap bersikap di tengah-tengah mewujudkan kerahmatan Islam dalam kehidupan nyata.
“Apabila 5 karakteristik bila dijalankan dalam kehidupan sehari-hari, maka akan menjadi mubaligh dan mubalighah yang berprogresif serta patut dan pantas untuk dicontoh,” pungkasnya. (*)