MAKASSAR – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan Ambo Asse berharap, kemajuan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Periode 2022–2027 bermula dari Makassar. “Saya kira, dari Makassar, MPKSDI, insya Allah akan maju dalam lima tahun ini,” kata Ambo.
Pasalnya, dari presentasi hasil sidang komisi yang ia simak, dirinya menilai, rumusan program dan kebijakan dalam rapat pleno Rakernas MPKSDI itu sungguh luar biasa.
“Hasil rakernas menunjukkan peserta bersungguh-sungguh. Sesuai ayat Quran, siapa yang jihad bersungguh-sungguh, maka insya Allah, Allah akan menunjukan jalan menuju sukses. Sukses merumuskan kemudian sukses menjalankan rumusan itu,” ungkap Ambo.
Dirinya berharap, reformasi sistem pengaderan dan upaya mendorong diaspora kader dapat terlaksana efektif dalam periode ini.
“Majelis Kader itu sangat penting. Kita berharap supaya sistem pengaderan ini memang betul-betul diperbaiki, apalagi sistem pengaderan angkatan muda kita. Itu juga perlu diarahkan dengan baik,” kata Ambo.
Rektor Unismuh Makassar menyampaikan hal itu saat dirinya didaulat untuk menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MPKSDI Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, pada Sabtu, 28 Juli 2023 malam di Hotel Aryaduta.
Ia melanjutkan, MPKSDI bersama Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) juga perlu merumuskan sistem pengaderan bagi kader Muhammadiyah yang bergelut di dunia politik.
Ambo menekankan, sinergitas merupakan keniscayaan dalam gerakan Muhammadiyah. Karena itulah, dirinya mengapresiasi Rakernas MPKSDI karena melibatkan sejumlah majelis dan lembaga lain di Muhammadiyah untuk merumuskan bersama program serta kebijakan yang dapat dikolaborasikan.
“Allah memang lebih mencintai kita yang bergerak bersama, bergerak dengan bersinergi. Apalagi kita bergerak bersama-sama dengan Allah, maka Allah lebih mencintai lagi. Kalau Allah mencintai kita, ke mana pun kita, kita pasti diarahkan dengan cintanya,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Ambo Asse juga menyampaikan bahwa periode lalu, di PWM Sulawesi Selatan, MPKSDI merupakan majelis dengan kinerja terbaik.
Itu karena MPKSDI berhasil melakukan pengaderan bagi seluruh elemen Persyarikatan, mulai unsur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan unsur pimpinan di bawahnya sampai pengelola amal usaha di daerah.
Dirinya berkeyakinan, MPKSDI PWM lainnya pun demikian. “Jangan jadi majelis atau lembaga, yang setelah Rakernas, sepulang di wilayahnya, tinggal tidur. Rajin pergi Rakernas, tapi tidak ada yang dikerjakan. Di Sulsel, periode lalu, ada yang seperti itu,” kata dia, tersenyum.
Apresiasi Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah
Sementara itu, Ketua MPKSDI Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan mengapresiasi PWM Sulsel dan Unismuh Makassar karena telah menjadi tuan rumah yang baik dalam pelaksanaan rakernas tersebut.
Dirinya juga menghaturkan terima kasih atas dedikasi pengurus MPKSDI PP Muhammadiyah yang telah mengupayakan secara maksimal kehadirannya ke rakernas di Makassar. Demikian pula pengurus MPKSDI PWM se-Indonesia.
Pasalnya, hingga hari kedua Rakernas, masih ada Pengurus MPKSDI PP Muhammadiyah dan PWM yang masih berupaya keras untuk hadir meski terlambat.
Kehadiran pengurus MPKSDI mencapai 75% dari 50 orang, sementara, dari pembukaan yang hanya dihadiri 29 PWM, bertambah menjadi 32 utusan MPKSDI PWM.
“Ini menunjukkan bukti komitmen dan loyalitas tanpa batas Bapak/Ibu pengurus MPKSDI. Walaupun jauh harus meninggalkan aktivitas dan kesibukannya, merelakan waktu ke Makassar dalam rangka Rakernas,” kata dia.
“Bahkan ada yang Rakernas sudah hampir ditutup, baru tiba di lokasi. Saya menyambut baik, ini menunjukkan komitmen yang luar biasa. Kalau bukan kader yang paripurna, tidak mungkin datang ke Makassar. Kalau tidak mendapat semuanya jangan tinggalkan semuanya,” tandas dia.