26.2 C
Jakarta

Kemenag Kuatkan Pendidik Inklusif di Madrasah Kepulauan Riau

Baca Juga:

BATAM, MENARA62.COM — Kementerian Agama terus menguatkan pendidikan Inklusif di Madrasah. Kali ini, menyasar wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau, Subadi, saat membuka kegiatan pelatihan penguatan kapasitas Madrasah Inklusi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Forum Pendidik Madrasah Inklusi (FPMI) pusat atas dukungan dan surat keputusannya. Ia juga berharap kegiatan ini bukan yang pertama dan terakhir, melainkan akan ada pertemuan lanjutan di wilayah lain.

Subadi menyampaikan salam dari Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau, yang tidak dapat hadir karena jadwal penerbangan. Ia juga berbagi pengalaman tentang bagaimana banyak madrasah awalnya tidak mengakui memiliki siswa inklusif. Namun, setelah ditelusuri, ternyata ada siswa berkebutuhan khusus yang orang tuanya memilih menyekolahkan anaknya di madrasah karena nilai-nilai agama yang diajarkan.

“Kami mohon bimbingan dari para ahli dan narasumber untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan inklusif di Kepulauan Riau. Kami ingin belajar dan memperbaiki diri agar bisa memberikan layanan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak berkebutuhan khusus,” ujar Subadi di Batam pada Senin (5/8/2024) malam.

Ketua Forum Pendidik Madrasah Inklusi (FPMI), Supriyono, dalam laporannya mengungkapkan bahwa sejak tahun 2020, forum ini telah bergerak dengan menyusun modul-modul pelatihan yang digunakan hingga saat ini. “Meskipun jumlah madrasah inklusif masih relatif sedikit dibandingkan dengan total satuan pendidikan yang ada, yaitu 1070 dari sekitar 86.000 satuan pendidikan, upaya kami terus berlanjut. Dari jumlah tersebut, terdapat sekitar 4000 hingga 5000 peserta didik berkebutuhan khusus yang telah mendapatkan layanan pendidikan inklusif,” jelas Supriyono.

Supriyono juga mengucapkan selamat atas terbentuknya FPMI di Provinsi Kepulauan Riau. “Saat ini, terdapat 76 madrasah inklusif di provinsi tersebut. Kami berharap ini hanya permulaan dan akan terus ada peningkatan kapasitas serta dukungan bagi madrasah inklusif di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Kasubdit Bina Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) RA, Zulpan Syarif Hasibuan, menyampaikan pentingnya kerja sama antara Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam memajukan pendidikan inklusif di Indonesia.

“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas keilmuan kita sehingga kita lebih memahami arah dan tujuan dari madrasah inklusif. Adapun tujuan rinci dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru, kepala madrasah, dan tenaga kependidikan dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif serta mendampingi peserta didik berkebutuhan khusus,” tutur Zulpan.

Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi seluruh peserta didik, terutama mereka yang berkebutuhan khusus, dan terus mendorong perkembangan pendidikan inklusif di Kepulauan Riau.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!