SURAKARTA, MENARA62.COM — SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menggelar diskusi tematik pendidikan karakter melalui bedah buku. Buku yang diulas dan didiskusikan adalah Novel berjudul “Moga Bunda disayang Allah” karya Tere Liye. Kegiatan yang diselenggarakan Jumat (6/10/2017) di Aula sekolah ini menghadirkan guru dan siswa sebagai pembicara.
Kegiatan bedah buku ini rutin dilakukan sekolah, sebagai wahana mendidik siswa ber-literasi sekaligus penanaman karakter. Ikhwansyah (siswa kelas 2 SMA) yang menjadi narasumber mengatakan, novel berjudul “Moga Bunda disayang Allah” ini mengingatkan kita untuk bersabar. Pesan moral yang ada dalam novel ini, kita harus patuh pada orang tua, selalu berusaha dan pantang menyerah, dan selalu bersyukur atas apapun yang didapat.
Sementara itu, pembicara lain Mardiana Dewi (guru SMA Muh PK) mengatakan, novel ini mampu mengajak para pembaca untuk menyelami karakter-karakter yang baik. Sehingga, bisa membangun kesadaran dalam diri sendiri tentang pentingnya berjuang dan bersabar dalam kehidupan ini.
Salah satu peserta diskusi, Diera Santia mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk remaja. “Kami belajar untuk selalu menghormati dan menghargai perjuangan orang tua dalam membesarkan dan mendidik kami. Itulah pesan moral yang saya tangkap dari kegiatan ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, Hendro Susilo sangat mengapresiasi kegiatan ini. Seluruh warga sekolah bersama-sama menggerakan dunia literasi. Guru dan siswa berkolaborasi dan belajar bersama dalam satu komunitas dan kegiatan, yakni Bedah Buku. “Semoga kegiatan ini memberikan sentuhan pada warga sekolah untuk terus meningkatkan kemampuan diri dan terus ber-literasi,” ujarnya.