JAKARTA, MENARA62.COM – Buku “Dari Panti Kukejar Matahari: Antologi Hikmah Kehidupan Anak Panti” karya para santri Panti Asuhan Muhammadiyah (Paymuh) Sumenep, Jawa Timur, resmi diluncurkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Auditorium KH Ahmad Dahlan Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (26/2).
Acara Peluncuran dan Diskusi Buku digelar Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Diikuti oleh 70 perwakilan pengurus dan santri Panti Muhammadiyah se-Jabodetabek.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Abdul Mu’ti MEd pada sambutannya menyatakan, PP Muhammadiyah menyambut baik dan mendukung penuh inisiatif penulisan buku tersebut.
“Bahasanya enak dibaca. Buku ini singkat bahasanya mengalir. Sehingga bisa dibaca sambil nunggu boarding pesawat atau menunggu tamu, bahasanya sangat enak sangat cair. Ini buku kisah nyata bukan fiktif bukan fiksi. Cerita dari pengalaman pribadi para penulisnya,” ujar Mu’ti.
Lebih lanjut, Mu’ti berharap buku ini dapat bermanfaat secara luas dengan wujud difilmkan mengikuti jejak film Laskar Pelangi yang berkisah perjuangan belajar di sekolah Muhammadiyah, diangkat dari novel karya Andrea Hirata.
“Syukur-syukur kalau nanti ada yang berkomunikasi dengan produser film. Saya kira kisah-kisah seperti ini menarik difilmkan sebab inspiratif. Seperti Laskar Pelangi,” jelas Mu’ti.
Wakil Ketua MPS PP Muhammadiyah Rita Pranawita yang juga Ketua KPAI menyampaikan, cerita-cerita di buku ini merupakan ejawantah dari karakter anak untuk berterima kasih kepada orangtua dan kepada sesama.
“Menghormati orang lain itu terasa ketika empati itu ada. Mudah-mudahan buku semacam ini banyak diproduksi oleh panti-panti yang lain. Sehingga menjadi hasil karya yang luar biasa bagaimana panti Muhammadiyah ikut mewarnai pendidikan pencerahan untuk bangsa Indonesia,” ungkap Rita.
Sementara itu Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto berharap terbitnya buku ini dapat mengubah stigma negatif masyarakat awam mengenai status anak panti asuhan.
“Selama ini ada stigma dua hal, yaitu miskin dan bodoh. Saya membuktikan dua hal ini tidak benar. Bagi kami anak panti bukan anak yang tidak mampu, buktinya adalah kesalehan sosial yang luar biasa. Saya berharap buku ini memberikan pandangan lain mengenai anak Panti,” harap pria yang akrab disapa Cak Nanto yang juga alumni Paymuh Sumenep itu.
Pengasuh Paymuh Sumenep Ahmad Riadi pada kesempatan diakusi buku menyampaikan terima kasih atas apresiasi MPS PP Muhammadiyah yang memberi panggung megah untuk peluncuran buku itu.
“Saya bangga dan bahagia betul Bapak Ibu. PP mengapresiasi sangat tinggi. Jangankan peluncuran buku, ke Monas saja bagai mimpi,” kisahnya disambut aplaus audiens.
Selain Cak Nanto dan Ahmad Riadi, Diskusi Buku dibedah oleh salah satu penulis Hasbi As-Siddiqi dan Mulyanto selaku editor dan perwakilan penerbit SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. (Mul)