SURABAYA, MENARA62.COM–Bachtiar Nasir, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Surabaya, Sabu (28/1/2017) meminta agar Umat Islam di Indonesia untuk tidak mau dipecah-belah atau dibenturkan dengan pihak lain. Peringatan ini disampaikan oleh Bachtiar yang menilai, belakangan ini ada upaya dari oknum-oknum tertentu untuk membenturkan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), serta Umat Islam dengan salah satu partai politik, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
“Umat Islam terutama Muhammadiyah jangan mudah dipecah oleh pihak manapun. Jangan Mau dibenturkan dengan pihak manapun,” ujar Bachtiar, dalam acara Pengajian “Kajian Pencerah dan Grand Launching Maidah cake and Bakery” bertempat di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.
Kekuatan historis hubungan antara NU dan Muhammadiyah, menurut Bachtiar sangat kuat. “NU ini adalah saudara dekat Muhammadiyah di dunia dan Insya Allah di akhirat, kami gak mau kita dibenturkan-benturkan dengan saudara dekat kami,” tegas Bachtiar yang menambahkan, bahwa juga akan menjadi berbahaya jika ada yang membenturkan antara PDIP dan umat Islam.
“Saya tidak rela itu terjadi. Jangan sampai PDIP dan Umat Islam digosok dan dibenturkan karena yang akan rugi nantinya adalah umat Islam dan PDIP sendiri,” ujarnya.
Bachtiar mengajak umat Islam untuk menjaga perdamaian dan kesatuan bersama aparat yang ada. “Jangan sampai ada kesalahpahaman kecil yang diletup-letupkan sehingga jadi besar,” imbaunya.
Bachtiar juga berharap umat Islam yang selama ini bagus dalam membangun Surabaya bisa meningkatkan hal tersebut sehingga dapat tercipta Kota Surabaya yang lebih baik lagi.
“Indonesia adalah negara dengan kedaulatannya di tangan rakyat bukan di tangan orang-orang tertentu terutama yang ingin memecah belah kita semua,” pungkasnya.
Ia pun mengajak umat Islam untuk kembali membeli barang dari toko-toko dan pasar-pasar tradisional demi kembali berdaulatnya ekonomi kerakyatan.
—muhammadiyah.or.id–