26.6 C
Jakarta

Berkontribusi Aktif Turunkan Stunting, Kowani Raih Penghargaan dari Pemerintah

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Kongres Wanita Indonesia (Kowani) memperoleh penghargaan dari BKKBN mewakili pemerintah atas kontribusi organisasi tersebut terhadap upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia dengan kategori Penggerak Organisasi Perempuan. Penghargaan diserahkan oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo kepada Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo pada Forum Nasional Stunting 2022 yang digelar di hotel Sangri-La Jakarta, pada Selasa (6/12/2022).

Forum Nasional Stunting 2022 bertema “Bergerak Bersama Garda Terdepan dalam Pendampingan Keluarga Untuk Percepatan Penurunan Stunting” dihadiri oleh Wakil Presiden Maruf Amin selaku Pengarah Percepatan Penurunan Stunting.

Dalam siaran persnya, Giwo menyampaikan terimakasih atas penghargaan yang diberikan pemerintah kepada Kowani. Sebagai organisasi perempuan terbesar dan tertua di Indonesia dengan 90 juta anggota, Kowani telah memberikan dukungan layanan gizi spesifik sekaligus sebagai pengarah dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia.

“Upaya percepatan penurunan stunting yang dilakukan oleh Kowani ini tentu sejalan dengan tujuan pembangunan kesehatan dan paradigma sehat dan keluarga sehat berdasarkan hasil Kongres Kowani yang telah diselenggarakan sejak 3-5 Desember 2014 silam yang menghasilkan dua keputusan penting di bidang kesehatan,” kata Giwo.

Adapun dua keputusan penting tersebut, pertama, meningkatkan peran serta (partisipasi aktif) dalam mengupayakan terwujudnya derajat kesehatan masyarakat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti kebersihan diri dan lingkungan, gizi dan olah raga.

“Kedua, meningkatkan kesehatan secara berkelanjutan sejak janin, balita, remaja, dewasa hingga lansia,” lanjut Giwo.

Dalam merealisasikan program umum khususnya dibidang kesehatan berdasarkan hasil Kongres, Kowani tahun 2018 telah bersinergi dalam melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan mencegah stunting. Ini merupakan  wujud komitmen dalam menyongsong Indonesia emas tahun 2045 dan untuk melahirkan generasi dengan kualitas SDM unggul bebas stunting.

Gerakan ibu bangsa percepatan penurunan stunting lanjut Giwo berfokus pada upaya menggerakkan lini lapangan melalui partisipasi aktif dalam penguatan kesejahteraan keluarga dengan kelompok sasaran diantaranya remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki anak dengan usia 0-59 bulan melalui komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang kesehatan dan pengasuhan anak berbasis keluarga kepada seluruh 102 anggota organisasi Kowani, kepada Mitra Kowani BKOW dan GOW di seluruh Indonesia.

Perlu diketahui juga bahwa Pemerintah telah menetapkan 12 provinsi prioritas khusus percepatan penurunan stunting, dan pada akhir tahun ini Kowani telah melakukan intervensi pada 3 Provinsi prioritas diantaranya Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Utara dan Banten.

Jajaran pimpinan DPP Kowani berfoto bersama Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di sela Forum Nasional Stunting 2022 (ist)

Selain itu, jelas Giwo, Kowani melakukan MoU dengan Pita Putih Indonesia sejak 14 Oktober 2021 pada Gerakan Ibu Bangsa untuk Percepatan Penurunan Stunting berupaya menyelamatkan anak dari stunting melalui intervensi 1000 HPK. Teknisnya melalui pemantauan dan dukungan untuk penanganan kasus gizi buruk, upaya perubahan norma tentang stunting dan membangun kemandirian remaja untuk kesehatan reproduksi.

Selain itu, juga melakukan advokasi kepada Pemda dan PemDesa serta pendampingan pada keluarga. Sosialisasi dan kampanye untuk membangun pemahaman tentang stunting juga dilakukan melalui pertemuan, ceramah, mengisi bagian dari acara sosialisasi untuk hal lain yang terkait, siaran pers, penerbitan press release,  sosialisasi melalui mass media televisi dan surat kabar/koran serta sosialisasi melalui media sosial seperti website organisasi, website mitra kerja, facebook, Instagram, youtube, whatsapp dan lainnya

Hingga saat ini, diakui Giwo, Kowani telah melakukan rapid assessment untuk percepatan penurunan stunting kepada 62 anggota organisasi dari 99 anggota organisasi kowani.

Selain bekerja sama dengan PPI, Kowani juga bersinergi dan berkolaborasi dengan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM), Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI), dengan dunia usaha beberapa diantaranya PT Oganon Pharma Indonesia dan PT. Paragon Technology and Innovation.

Kowani juga telah melaksanakan layanan gizi spesifik di 1223 Posyandu Binaan Organisasi, BKOW dan GOW se-Indonesia dengan 3400 kader penggerak terlatih, program peningkatan ketahanan keluarga di 754 RT/RW dan program peningkatan kapasitas kader penggerak di 512 Kabupaten/Kota.

Membuat e-book sebagai materi pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, yang dapat diunduh di http://tiny.cc/ebookPPI22, mulai dari e-book mengenai kebersihan remaja, gizi remaja, remaja dan stunting, buku panduan ibu hamil, melahirkan dan nifas, buku saku untuk kesehatan ibu, cegah stunting sejak dini, sampai dengan peran ayah dan keluarga dalam peningkatan kesehatan anak dan pencegahan stunting.

Kowani juga melakukan kerjasama dengan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam percepatan pernurunan stunting untuk terus berupaya meningkatkan akses pada makanan bergizi dan mendorong ketahanan pangan, meningkatkan kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat untuk mencegah Stunting, memperkuat konvergensi melalui koordinasi dan konsolidasi program dan kegiatan pusat, daerah dan desa, meningkatkan pemantauan dan evaluasi sebagai dasar untuk memastikan pemberian layanan yang bermutu, peningkatan akuntabilitas dan percepatan.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!