JAKARTA, MENARA62.COM – Citilink Indonesia bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) merespon bencana banjir bandang di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur yang terjadi sejak Sabtu (15/7) dengan mengangkut lebih dari dua ton bantuan kemanusiaan.
“Citilink Indonesia peduli sesama, kami berusaha untuk selalu menyambut dan memberikan respon positif dalam mendukung kegiatan sosial kemanusiaan bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia,” kata Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo dalam siaran persnya, Sabtu (22/7).
Bantuan yang dikirimkan PMI melalui Citilink Indonesia terdiri dari sejumlah keperluan kebersihan diri selama di pengungsian seperti sabun mandi, sabun cuci, shampoo, pasta gigi, sikat gigi, handuk, pembalut wanita, sabun cuci piring, spon halus dan kasar, ember serta terpal dan selimut.
Diharapkan dari sejumlah bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi para korban terdampak banjir terlebih lagi bagi kesehatan anak dan wanita selama di pengungsian.
Pengangkutan logistik yang berisikan alat-alat kesehatan ini kembali dilakukan sebagai bentuk dukungan dan empati Citilink Indonesia atas bencana banjir bandang yang menimpa masyarakat Belitung.
Perkembangan dan pertumbuhan Citilink Indonesia hingga saat ini tidak lepas dari dukungan masyarakat Indonesia, sehingga tidak menutup kemungkinan kedepannya kerjasama kemanusiaan dengan PMI bisa terus berkembang agar masyarakat dapat merasakan manfaat yang lebih besar lagi.
“Fasilitas pengiriman bantuan secara gratis yang diberikan oleh Citilink secara umum telah membantu PMI untuk mengirimkan bantuan lebih cepat ke Belitung. Secara khusus bantuan pengiriman tersebut telah mempercepat proses distribusi barang bantuan sehingga lebih cepat dapat diterima korban bencana banjir,” kata Tia Kurniawan, Kepala Biro Sarana Prasarana PMI Pusat.
Bantuan pengiriman logistik PMI seberat lebih dari 2.000 kilogram yang terdiri atas hygiene kit, terpal dan selimut tersebut diterbangkan dari Jakarta ke Tanjung Pandan pada Jumat pagi (21/7).
Menurut data dari BNPB, bencana banjir bandang ini memutus akses transportasi darat di wilayah Kabupaten Belitung dan Belitung Timur, selain itu memaksa 3.773 jiwa terdampak akibat banjir tersebut untuk mengungsi dari tempat tinggalnya.