JAKARTA, MENARA62.COM – Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud Nizam mengatakan pemerintah menyiapkan platform SPADA atau Sistem Pembelajaran Daring Indonesia guna mendukung pembelajaran daring selama wabah COVID-19. Hal tersebut disampaikan Nizam saat menjadi narasumber dalam acara Gelar Wicara Radio Rabu (8/4).
“Tidak semua perguruan tinggi memiliki platform pembelajaran secara daring, oleh karena itu kami memiliki program bernama SPADA yang sejak lama dapat dimanfaatkan oleh perguruan tinggi untuk melakukan pembelajaran serta berbagi materi kuliah secara daring,” ujar Nizam.
Kemendikbud lanjutnya juga akan melakukan kerja sama dengan Google untuk mendapatkan akses pembelajaran daring melalui Google Classroom. Kerja sama lain juga dilakukan dengan provider telekomunikasi untuk memberikan akses bebas pulsa bagi mahasiswa dalam pembelajaran daring.
“Semua ini bertujuan untuk memungkinkan perguruan tinggi saling berbagi materi kuliah melalui jarak jauh sehingga mahasiswa tetap bisa melakukan kegiatan untuk mendapat ilmu dan kompetensi,” tutur Nizam.
Tak hanya memberikan kemudahan dalam pembelajaran daring, kebijakan lain juga disusun bagi mahasiswa yang terancam Drop Out (DO) karena terkendala penyelesaian tugas akhir atau skripsi akibat dari pandemi Covid-19. mahasiswa yang terancam DO akan diberikan penambahan satu semester yang dapat dijadikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi dan tugas akhirnya. Bentuk tugas akhirnya pun dapat disesuaikan dan tidak harus ke lapangan/laboratorium.
Menanggapi yang disampaikan plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Arif Satria, Rektor IPB, berterima kasih kepada Kemdikbud atas kebijakan yang sekarang bisa dengan cepat diadaptasi di perguruan tinggi. Menurutnya sejak pertengahan Maret, IPB sudah melakukan perkuliahan dan UTS (Ujian Tengah Semester) penuh secara daring. Demi mendukung hal tersebut, IPB menyediakan keringanan berupa insentif sebesar Rp 150.000 bagi mahasiswa selama 3 bulan.
“Dosen sudah kami anjurkan untuk melakukan Work from Home (WFH) dan mahasiswa dapat tetap melakukan pembelajaran secara daring. Diharapkan dosen semangat dan berinovasi membuat metode kuliah secara daring, sehingga mahasiswa juga tetap semangat melakukan pembelajaran secara daring,” harap Arif.
Sementara untuk masyarakat dan lingkungan, IPB menjelaskan sudah memberikan APD kepada rumah sakit yang ada di sekitar Bogor, sekaligus membuat APD, dan juga mendorong partisipasi alumni, serta memastikan mahasiswa yang ada di asrama mendapat makanan dengan baik.
“Namun yang pasti, IPB siap membantu Pemerintah dalam menangani Covid-19, terutama melalui sains, untuk kemudian bisa dijadikan kebijakan menghadapi pandemi ini,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Rektor Unimed, Syamsul Gultom, mengungkapkan bahwa telah menyikapi kondisi pandemi Covid-19 ini dengan bijaksana. Unimed, lanjutnya, sudah mengeluarkan surat edaran perkuliahan secara daring guna menekan penyebaran virus.
Demi memberikan dukungan kepada para mahasiswanya, Syamsul telah menyiapkan dana total sekitar 1,2 Milyar Rupiah bagi sekitar 23.788 mahasiswanya, untuk membantu pembelajaran daring. “Kami transfer ke rekening mahasiswa untuk membantu membeli paket kuota, dalam mendukung pembelajaran daring,” tekannya.
Oleh karena itu Syamsul mengimbau kepada seluruh mahasiswanya untuk tetap berada dirumah melakukan pembelajaran secara daring