JAKARTA, MENARA62.COM– Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar Institut STIAMI terus menjadi tempat bersemayamnya manusia baru yang berahlak mulia. Hal itu dikatakan Gubernur saat menghadiri Wisuda Institut STIAMI ke-35 yang berlangsung di Balai Samudera, Jakarta Utara, Kamis (20/12).
“Institut STIAMI harus menjadi lembaga pendidikan yang siap melahirkan lulusan-lulusan berahlak mulia, dan membawa perubahan yang baik bagi kehidupan bangsa Indonesia,” kata Gubernur.
Harapan tersebut tidak berlebihan. Mengingat Institut STIAMI selama ini memang dikenal sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mengedepankan ahlak, adab sebagai mahluk sosial dan berlandaskan pada agama.
Senada juga dikatakan Rektor Institut STIAMI, Dr. Ir. Panji Hendrarso, MM. Dalam sambutannya, Rektor mengatakan bahwa Institut STIAMI terus menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang menjunjung tinggi martabat bangsa dan negara.
“Kami yakin ke depan Institut STIAMI akan terus berkembang semakin baik dengan komitmen kuat untuk mengembangkan nilai-nilai organisasi baik ditingkat nasional, regional maupun internasional,” jelas Rektor.
Baca juga:
- Rektor STIAMI: Perguruan Tinggi Agen Pembangunan Ekonomi.
- Hadiri Wisuda STIAMI, Dirjen Belmawa Minta Kampus Perbanyak Riset.
- Hadiri Seminar STIAMI, Anies Menilai Pajak Bisa Mendesain Perilaku Penduduk
Untuk menuju perguruan tinggi unggulan, diakui Rektor, saat ini STIAMI terus melakukan berbagai pembenahan dan inovasi terkait pembelajaran, fasilitas, sarana prasarana penunjang dan kerjasama dengan pihak lain. Untuk pembelajaran misalnya, STIAMI menerapkan sistem pembelajaran berbasis TIK seperti menerapkan model single sign on, pembelajaran blended learning dan lainnya.
Rektor mengatakan kerjasama baik dengan perusahaan maupun perguruan tinggi dari luar negeri, menjadi salah satu upaya yang terus dilakukan STIAMI dalam rangka meningkatkan kompetensi lulusan. Saat ini setidaknya 28 instansi swasta yang telah menjalin kerjasama dengan STIAMI diantaranya adalah Jawa Pos dan BNI. Selain itu juga ada 9 perguruan tinggi asing yang menjalin kerjasama baik dalam hal riset, tugas belajar dan pengembangan sistem perkuliahan.
“Dengan Pemprov DKI Jakarta, kami terlibat dalam pengembangan dan penelitian tentang kuliner Betawi,” tambah Rektor.
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah 3, Dr. M Samsuri mengingatkan menjadi sarjana tidaklah cukup untuk meraih kesuksesan. Bahkan sarjana dengan nilai IPK yang sempurna belum menjamin bisa meraih sukses.
“Salah satu yang ikut menentukan kesuksesan seseorang adalah semangat dan kemauan untuk belajar sepanjang hayat,” kata Samsuri.
Karena itu, setelah menjalani prosesi wisuda, Samsuri meminta agar para sarjana tidak berhenti untuk belajar, termasuk saat menjadi seorang profesional. Orang yang berhenti belajar adalah pemilik masa lalu dan sebaliknya orang yang terus belajar adalah pemlik masa depan.
Tiga kunci penting untuk meraih sukses saat sarjana sudah memasuki dunia kerja adalah selalu berkontribusi untuk memberi terlebih dahulu dan bukan meminta apa yang didapat. Filosofi tangan diatas lebih baik harus terus dipegang teguh oleh para sarjana.
Kedua adalah jangan pernah mempersulit urusan orang lain. Jika kita mempermudah urusan orang lain, tentu Allah akan mempermudah pula urusan kita.
Dan yang ketiga adalah jadilah seperti padi, makin tua makin berisi, makin merunduk padi. Kembangkan sikap rendah hati dan selalu menjalin kerjasama dengan orang lain.
Wisuda kali ini diikuti oleh 822 wisudawan terdiri atas 583 sarjana, 165 pascasarjana dan 74 wisudawan dari program diploma.