26.2 C
Jakarta

Gubernur Bali Ajak Kawal Bali dalam Halal Bihalal “Silaturahmi dan Kolaborasi MUI Bali Mewujudkan Nangun Sat Kerti Loka Bali “

Baca Juga:

DENPASAR, MENARA62.COM. Dalam rangka menjalin silaturahmi dikalangan umat Islam Bali bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Bali, Dr. Ir. Wayan Koster, MM dan I Nyoman Giri Prasta, S.Sos, hari ini Sabtu (19/4) 2025 MUI Bali menggelar halal bihalal yang mengambil tempat di Hotel Pop Harris Jalan Cokroaminoto Denpasar.

Dalam halal bihalal yang bertajuk ” Silaturahmi dan Kolaborasi MUI Bali Mewujudkan Nangun Sat Kerti Loka Bali “, MUI Bali mengundang seluruh tokoh Islam Bali dan seluruh organisasi Islam yang ada di Bali. Adapun motto atau semboyan ” Nangun Sat Kerti Loka Bali ” yang berasal dari bahasa Sanskerta dan Bali, memiliki arti, Membangun atau menciptakan kehidupan yang harmonis dan seimbang di Bumi, khususnya di Bali.”

Motto ini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan. Dalam konteks budaya Bali.

Motto ini sering digunakan dalam konteks pembangunan dan pelestarian budaya Bali, serta sebagai pedoman untuk hidup yang lebih harmonis dan seimbang.

Membuka acara Halal bihalal tokoh muslim Bali dan MUI Bali bersama Gubernur dan Wakil Gibernur Bali hari ini, Ketua MUI Bali Drs. H. Mahrusun Hadyono, M.Pd.I menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Bali yang berkesempatan hadir, termasuk kepada semua tokoh dan organisasi Islam Bali yang juga hadir meramaikan acara halal bihalal ini.

” kami sampaikan terima kasih kepada bapak Gubernur dan Wakil yang berkenan meluangkan waktu untuk hadir pada acara kami disela-sela kesibukan bliau yang sangat padat. Semoga acara halal bihalal ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada kita semua yang merupakan kerjasama antara MUI Bali dan Pemprop. Bali.” Ucapnya mengawali sambutan.

” ijinkan kami menyampaikan pesan penting pada acara kali ini yaitu terkait dengan 3 peran penting MUI Bali, yaitu Melindungi Masyarakat Muslim Bali, Pelayan umat yang bermakna memberikan solusi masalah umat dan yang ketiga sebagai Mitra kerja pemerintah. Tentu point ketiga dari peran penting MUI Bali ini yaitu sebagai mitra pemerintah menjadi sangat penting karena kita memang wajib senantiasa bersinergi dengan semua unsur apalagi pihak pemerintah.” lanjutnya sekaligus mengakhiri sambutan.

Pada kesempatan Halal Bihalal bersama tokoh Islam Bali dan MUI Bali, Gubernur Bali Dr. Ir. Wayan Koster, MM sekaligus sebagai pemberi sambutan pamungkas menyampaikan beberapa hal terkait program-program pemerintah Bali yang tentunya juga wajib menjadi konsen dan memberi dukungan khususnya oleh tokoh Islam, MUI dan organisasi Islam Bali sehingga semua program pemerintah dapat berjalan dengan baik dan tercapai sesuai dengan rencana.

” sebelumnya kami minta maaf karena telat, karena kesibukan yang sangat padat. Dan saya tadi sengaja tidak makan diacara yang saya hadiri karena saya pingin makan bersama di sini.” Tutur Koster Gubernur Bali diperiode kedua ini.

” bapak-bapak dan ibu-ibu yang saya hormati ada tiga masalah besar yang sedang kita hadapi di Bali saat ini. Yang pertama masalah sampah terutama yang ada di pasar-pasar tradisional Bali, ini harus menjadi konsen kita bersama. Karena kita menjadi tujuan wisata dunia, masalah sampah harus kita urus serius dan kita lakukan bersama-sama. Lalu masalah yang kedua adalah masalah kemacetan atau transportasi. Saat ini pariwisata sudah kembali bangkit seperti sediakala, sehingga masalah transportasi harus juga perlu serirus dibenahi. Guna mendukung itu saat ini Trans Metro Dewata sudah di aktifkan kembali yang biaya oprasionalnya kerjasama antara Pemprop. Bali, Kabupaten Badung , Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar. ” tambahnya sambil melempar canda-canda renyah kepada semua tamu yang hadir.

Melanjutkan sambutannya, pak yan Koster meminta seluruh tokoh islam Bali, organisasi islam Bali dan MUI Bali untuk ikut serta dalam mengawal semua program pemerintah Bali ini.

” dalam 2 tahun ini masalah sampah harus sudah tuntas. Ibu-ibu siap mengawal? Spontan dijawab siap oleh para ibu-ibu yang berkesempatan hadir.

“Nah masalah kemacetan penyebabnya 2 hal yaitu infrastruktur dan mode transportasinya. Terkait Skema infrastruktur transportasi bali, harusnya dibedakan dengan daerah lain karena Bali merupakan destinasi wisata dunia yang cukup banyak menyerap wisatawan baik asing maupun dalam negeri, dan hal inilah yang akan kami usulkan ke pusat. Dan program pembenahan infrastrutur ini harus sudah selesai nanti pada tahun 2029 dengan sharing budget bersama pemda setempat.” Lanjutnya menambahkan.

” yang terakhir terkait dengan bule nakal yang akhir-akhir ini meresahkan kita masyarakat Bali, hal ini saya akan tegas, jangan karena pariwisata kita korbankan nilai budaya dan nilai kearifan lokal Bali. ” pungkasnya seraya mengajak semua yang hadir untuk ikut mengawal keamanan, kesejahteraan dan kedamaian pulau Bali yang kita cintai bersama.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!