JAKARTA, MENARA62.COM– Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengatakan para pemimpin dunia sebaiknya segera melakukan tindakan nyata menyelamatkan warga Palestina. Sebab tindakan Israel mengintimidasi terus menerus warga Palestina merupakan bentuk penjajahan yang tidak boleh lagi ada di dunia.
Melalui siaran pers seperti dikutip dari Antara, Jimly mengatakan bahwa persolan tersebut jangan hanya dijadikan sebagai isu krusial umat Islam, tetapi soal kemanusiaan.
“Jadilah umat manusia yang melawan kebiadaban Israel. Baitulmakdis itu warisan nenek moyang tiga agama, termasuk orang Islam, Kristen, dan orang Yahudi pun harus melawan kebiadaban pemerintahan Israel,” kata Jimly, Jumat (28/7).
Terkait dengan sikap pemerintah Indonesia, kata Jimly, ICMI berharap agar lebih agresif dan inisiatif menyelesaikan konflik Israel dan Palestina yang sudah relatif lama berlangsung.
“Bersama kekuatan negara-negara lain, seperti Turki atau Mesir, saya rasa bisa bekerjasama mengambil inisiatif untuk menggerakkan solidaritas dunia, menyelesaikan masalah Palestina,” katanya.
Jimly berpendapat bahwa koalisi dari para pemimpin negara di dunia dapat dibentuk guna menyelesaikan konflk dan segera memberikan kemerdekaan untuk Palestina. Dengan dimotori Indonesia dan Amerika, negara-negara dari Timur Tengah dan Eropa.
Amerika sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen Protestan bersama Indonesia dengan mayoritas beragama Islam dan juga negara-negara lain, baik di Eropa, Amerika, maupun Timur Tengah, itu bisa membangun sebuah “Koalisi Abrahamic” untuk menyelesaikan masalah Israel dan Palestina.
Jimly menilai masalah kemanusiaan di dunia, khususnya hubungan antara Islam dan Barat, seperti konflik Israel dan Palestina, dapat saja tuntas bila para pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Donald Trump, bersikap netral.
Kalau masalah Palestina selesai, menurut Jimly, sebagian masalah kemanusiaan, khususnya hubungan antara Islam dan Barat selesai. Pemerintah di negara Barat saat ini harus berusaha netral. Terhadap konflik ini, jangan berpihak lagi pada Israel.
Konflik Israel dan Palestina kini kembali memanas. Bermula saat ditutupnya gerbang Masjidilaksa oleh tentara Isarel sebagai buntut penyerangan yang dilakukan pemuda Palestina.
Akibatnya, bentrokan tidak dapat terhindarkan setelah tentara Israel melarang kalangan lanjut usia di Palestina memasuki kawasan Kota Tua Yerusalem Timur.