JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka telah menetapkan 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi. Ke-8 diindikator tersebut ditetapkan untuk mendorong setiap kampus menjadi perguruan tinggi yang unggul
“Kami tertantang untuk melakukan percepatan 8 indikator kinerja utama perguruan tinggi yang sudah ditetapkan Kemendikbud,” kata Rektor Institut STIAMI Prof. Dr. Ir. Wahyuddin Latunreng, MM pada wisuda sarjana ke-40 yang diikuti 1.557 wisudawan yang digelar Rabu-Kamis (24-25/3/2021) secara Drive Thru di aula Balai Sarbini Wiladatika, Cibubur. Wisuda bertema Menciptakan Lulusan Yang Berakhlak Mulia, Unggul dan Berdaya Saing tersebut menghadirkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang memberikan sambutan melalui rekaman video.
Menurut Rektor ke-8 IKU Perguruan Tinggi tersebut merupakan pedoman bagi pembangunan Sumber Daya Manusia dalam menata dan memaksimalkan bonus demografi. Selain itu, 8 IKU juga menjadi kunci tercapainya bangsa maju yang berkeadilan sosial melalui prinsip meningkatkan relevansi perguruan tinggi dengan kebutuhan industri, dunia usaha, dan dunia kerja (DUDI), kebebasan perguruan tinggi untuk memilih keunggulan yang ingin dikembangkan dan memprioritaskan sasaran agar perguruan tinggi dapat fokus pada agenda perubahan melalui agenda prioritas.
Untuk menciptakan SDM yang unggul, Institut STIAMI lanjut Rektor, tertantang mewujudkan transformasi perguruan tinggi sesuai dengan IKU Perguruan Tinggi. Meski sebenarnya jauh sebelum ditetapkan IKU, Institut STIAMI telah melakukan berbagai kegiatan yang sesuai dengan komponen 8 IKU.
Tekad untuk terus meningkatkan implementasi dari 8 IKU tersebut ditempuh seiring makin meningkatnya kepercayaan masyarakat pada Institut STIAMI. Ini dibuktikan dengan makin banyaknya jumlah masyarakat yang berstudi di Institut STIAMI untuk berbagai jenjang pendidikan.
“Kita juga patut bersyukur, bahwa Institut STIAMI jumlah mahasiswa saat ini berjumlah 10.706 mahasiswa yang terdiri dari Program Vokasi berjumlah 453, mahasiswa, Program Sarjana berjumlah 9.197 mahasiswa dan Program Pascasarjana sejumlah 1.056 mahasiswa,” tukas Rektor.
Kepercayaan ini lanjut Rektor harus pertanggungjawabkan melalui komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas penyelenggrasan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di Institut STIAMI.
Implementasikan 8 IKU PT
Adapun implementasi dari 8 IKU Perguruan Tinggi yang telah dilakukan oleh Institut STIAMI, pertama adalah indikator kesiapan kerja lulusan. Indikator ini diukur melalui persentase lulusan yang berhasil mendapat pekerjaan; melanjutkan studi atau menjadi wiraswasta/wirausaha. Beberapa pencapaian yang telah dilakukan Institut STIAMI adalah melaksanaan Tracer Studi jumlah lulusan yang langsung bekerja kurang dari 6 bulan setelah lulus mencapai angka di atas 70 %
Lalu bantuan Usaha Produktif dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI sebesar Rp2,4 juta kepada 450 mahasiswa dengan nilai total Rp1, 080 miliar.
Kedua adalah mahasiswa di luar kampus yang dilakukan melalui persentase lulusan yang menyelesaikan paling sedikit 20 SKS di luar kampus atau meraih prestasi paling rendah tingkat nasional. Kemudian penerapan kurikulum kampus merdeka dan saat ini Institut STIAMI dalam proses perluasan kerjasama mitra untuk implementasi kampus merdeka.
Beberapa prestasi Mahasiswa tingkat nasional juara 1 Nasional Lomba Tax Essay yang diselenggarakan di Universitas Mataram Tahun 2020, penerima Hibah Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia 2020 berjumlah 2 tim melalui Inovasi Usaha Mahasiswa Busanik Juice (Jus Buah & Sayur Organik) Hasil Olahan Sistem Pertanian Modern Akuaponik 3 in 1 serta Inovasi Usaha Jasa Laundry Sepatu, Tas, Sofa dan Springbed Kekininan.
Lalu juara 2 Kategori Industri Perdagangan dan Jasa Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia Expo 2020, juara 1 News Anchor Tingkat Nasional ASPIKOM 2020, juara 2 News Presenter & Reporter Tingkat Nasional di Universitas Negeri Yogyakarta 2020 dan lainnya.
Komponen ketiga adalah dosen berkegiatan di luar kampus. Mereka adalah dosen yang berkegiatan tridarma di kampus lain atau membina mahasiswa yang berhasil meraih prestasi paling rendah tingkat nasional. Misalnya dosen berprestasi atas pembimbingan kepada mahasiswa dalam Lomba Unram Tax Essay Competition (UTEC) 2020 yang memperoleh Juara 1. Adapun nama Dosen tersebut adalah Pebriana Arimbhi, S.Sos., M.Si, Agus Subagiyo, S.AP., M.A., BKP dan Ratih Kumala, S.AP., M.A.
Lalu studi lanjut Dosen untuk Program Doktor berjumlah 11 orang dan dosen yang terlah tersertifikasi berjumlah 43 orang.
Komponen ke empat adalah praktisi mengajar di dalam kampus. Institut STIAMI jelas Rektor, telah merekrut dosen-dosen yang berpengalaman di dunia industri maupun di pemerintahan dengan status sebagai Dosen NIDK dengan Nomor Induk Khusus dengan harapan akan terjadinya transformasi informasi dan pengetahuan yang link and match dengan kebutuhan saat ini.
Kelima adalah hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat. Hasil riset dan pengabdian yang dimanfaatkan oleh masyarakat dapat terlihat dari beberapa pencapaian di antaranya penerimaan Pendanaan Penelitian Perguruan Tinggi Tahun 2021 melalui skema Penelitian Dosen Pemula (PDP) dengan jumlah 16 Dosen dari Kementerian Riset Dan Teknologi Badan Riset Dan Inovasi Nasional Republik Indonesia, pendampingan KUKM bekerja sama dengan Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Kota Bekasi dan Tangerang Selatan.
Lalu pendampingan SDM Desa Wisata di Desa Lengkong, Cigombong Kabupten Bogor Kerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah dilakukan pendatanganan Kerjasama dan Launcing Program Pendampingan SDM Desa pada minggu lalu.
Keenam adalah Program Studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia melalui implementasi kerjasama untuk pengembangan kurikulum, penyediaan program magang dan penyerapan lulusan dengan mitra.
“Beberapa capaian tersebut antara kerjasama dengan Forum Human Capital Indonesia ntuk menjawab tantangan SDM BUMN dimasa yang akan datang, menciptakan SDM unggul dengan kompetensi yang mumpuni melalui Program Magang Mahasiswa Bersertifikat di BUMN, serta kerjasama dengan PT. Tumurraya Jaya Lestari untuk penempatan lulusan Institut STIAMI bekerja seacara formal dan terampil di negara-negara Asia-Pasifik dan Timur Tengah,” jelas Rektor.
Ketujuh adalah kelas yang kolaboratif dan partisipatif melalui pembelajaran kelas dengan menggunakan metode pembelajaran pemecahan kasus atau pembelajaran kelompok berbasis projek.
Dan implementasi indikator IKU yang terakhir adalah Program Studi Berstandar Internasional. Persentase program studi yang memiliki akreditasi atau sertifikat internasional yang diakui pemerintah, melalui pelaksanaan Audit Surveillance Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2015 yang telah dilakukan pada tanggal 25 sd 26 November 2020, pencapaian Akreditasi Program Studi S2 Ilmu Adminsitrasi yang dengan predikat Akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang ditetapkan pada Bulan November 2020.
Kemudian pencapaian Akreditasi Program Studi D3 Perpajakan dengan predikat Baik Sekali dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang ditetapkan pada Bulan Maret 2021, dan pencapaian Akreditasi Program Studi D3 Administrasi Bisnis dengan predikat Akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang ditetapkan pada Bulan Maret 2021.
Pencapaian-pencapaian tersebut diakui Rektor merupakan upaya kerja keras dari segenap Manajemen Insitut STIAMI yang masih perlu terus ditingkatkan apalagi dalam rangka mengejar target masuk dalam 100 besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia.
Sementara itu, untuk meningkatkan mutu dan kualitas, Institut STIAMI kata Direktur Humas dan Kerja Sama Institut STIAMI Dedy Kusna Utama memiliki sejumlah agenda. Yakni peningkatan sarana prasarana dan kualitas pembelajaaran online dalam rangka menunjang pendidikan jarak jauh, peningkatan jenjang kepangkatan dosen guna meningkatkan kualitas tenaga pendidik yang kami targetkan, Institut STIAMI sebagai perguruan tinggi yang produktif dalam peningkan jenjang kepangkatan dosen di Wilayah III DKI Jakarta.
“Selain itu juga peningkatan kualitas dan kuantitas Penelitian dan Pengabdian Masyarakat serta Peningkatan Akreditasi Jurnal, peningkatan prestasi mahasiswa baik di tingkat nasional dan peningkatan kerjasama yang bersakala nasional dan internasional guna mendukung implementasi Kampus Merdeka,” tutup Dedy.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam sambutannya melalui video mengatakan sebuah kelulusan bukanlah akhir dari proses pendidikan. Wisuda justeru menjadi babak baru untuk belajar memanfaatkan ilmu dan menyelesaikan masalah yang dihadapi.
“Secara formal proses belajar di kelas telah selesai, tetapi proses belajar itu serjadi setiap hari, kapan saja, dimana saja,” kata Gubernur Anies.
Ia mengatakan bahwa pada setiap interaksi, terdapat hikmah yang bisa diambil. Karena dari sanalah akan ditemukan banyak inspirasi. “Inspirasi itu datang bukan dari meditasi, tetapi dari kegiatan interaksi baik di ruang kelas, di sekolah, di kampus maupun di tengah masyarakat,” lanjutnya.
Gubernur Anies berharap Institut STIAMI akan semakin maju berkembang, makin menjadi wahana untuk menumbuhkan pribadi berkarakter mulia, memiliki kompetensi kelas dunia dan melakukan dorongan di tengah masyarakat.