26.2 C
Jakarta

Jatmiko: Jaga Silaturahmi Dapat Berkah Dalam Hidup

Baca Juga:

SOLO,MENARA62.COM – Tidak akan masuk surga orang yang memutus tali silaturahmi. Hal itu disampaikan oleh Da’i Champions Standarisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Dwi Jatmiko saat Silaturahmi dan Halalbihalal keluarga besar warga RT 04 RW 07 Banyuanyar Banjarsari di Aula SMK Negeri 9 Surakarta Jalan Tarumanegara, Jawa Tengah, Ahad (20/4/2025).

 

“Jangan pernah memutuskan tali silaturahmi, terutama kepada ibu dan ayah mertua. Menjaga silaturahmi dapat berkah dalam hidup,” ujar Jatmiko.

 

Di dunia ini ada dua hubungan yang tidak bisa ditinggalkan. Hadits dari Shahih Muslim, barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam, barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia menghormati tamunya, barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah, dia memuliakan tetangganya.

 

“Syawalan adalah cara untuk menjaga hubungan baik, baik dengan Allah (Habluminallah) maupun dengan sesama manusia (Habluminannas), strategi memanusiakan manusia. Kita bisa praktik bagaimana cara menghormati tamu, dan berbagi makananan dan minuman,” bebernya, sambil tersenyum.

 

Menurutnya, tradisi saling memaafkan yang dilakukan setelah hari raya Idul Fitri bertujuan yang luar biasa untuk bersilaturahmi, mempererat hubungan, dan saling meminta maaf atas kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja yang terjadi selama setahun.

 

“Syawalan dirayakan sebagai wujud syukur berakhirnya puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal,” urainya.

 

Dari sekian banyak hikmah Halal Bihalal adalah mudik. Budaya mudik yang terutama untuk bertemu orang tua dan keluarga. Mudik strategi ajang silaturahim dengan keluarga besar di desa kelahiran atau kampung halaman. Ini bagian dari perwujudan nilai keislaman, terutama terkait akhlakul karimah. Wujud dari silaturahim ini melalui tradisi bersalam-salaman, saling berkunjung ke rumah-rumah, mulai dari rumah orang tua atau yang dituakan di keluarga besar, hingga kerabat dan sahabat sekolah dari TK hingga perguruan tinggi.

 

“Pada acara Halal bihalal, tiap orang akan saling memaafkan dan bersalam-salaman. Gelaran syawalan bisa lebih menghargai nikmat sehat dan aman, memberikan motivasi untuk menjaga kesehatan dan keamanan diri serta lingkungan sekitar untuk modal setahun kedepan,” kata anggota Korps Mubalig Muhammadiyah Surakarta ini.

 

Pembacaan ikrar halalbihalal dibacakan ustaz Yarham, sambutan sesepuh Sri Hartono dan Ketua RT Arbain. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!