JAKARTA, MENARA62.COM – Meski tidak mewajibkan perguruan tinggi vokasi melakukan upgrade (peningkatan) dari D3 menjadi D4, tetapi Kemendikbudristek tidak merekomendasikan pembukaan prodi baru D3. Hal tersebut disampaikan Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto pada Webinar peningkatan program D3 menjadi Sarjana Terapan, Selasa (14/12).
“Kami tidak terlalu merekomendasikan pembukaan prodi baru D3 tetapi bagi perguruan tinggi vokasi yang mau buka D3 tetap diizinkan,” kata Wikan.
Ia mengingatkan bahwa saat ini kebutuhan lulusan D4 jauh lebih urgen dibanding lulusan D3. Karena untuk tingkat keahlian yang setara dengan D3 sebenarnya bisa dipenuhi oleh pendidikan setara D2.
“Fenomena nya saat ini, banyak industri yang lebih membutuhkan keterampilan SDM di tingkat sarjana terapan,” lanjutnya.
Menurut Wikan, dibandingkan dengan program D3, program studi D4 akan lebih banyak memberikan keuntungan baik bagi instansi perguruan tinggi, pengelola program studi, dunia kerja maupun lulusannya itu sendiri. Meskipun mahasiswa D4 ini akan bertambah setahun waktu kelulusannya dibanding D3, tapi nantinya mahasiswa bisa langsung ambil kerja tanpa mengambil studi lanjutan.
Wikan mengakui hingga saat ini, animo Perguruan Tinggi Vokasi terhadap peningkatan program D3 menjadi D4 sangatlah besar. Berdasarkan hasil survei internal terhadap 151 responden sebanyak 127 PTV menyatakan berminat dan 24 menyatakan tidak berminat.
“Nah 24 sisanya ini, yang menyatakan berminat masih belum didalami lebih lanjut. Apakah memang program studi kesehatan atau bukan karena untuk program studi kesehatan, memang butuh perlakuan khusus karena banyak hambatannya di antaranya aturan perundang-undangan,” lanjutnya.
Akan tetapi beda halnya dengan program studi non kesehatan, yang dinilai Wikan seharusnya tak lagi menemui kesulitan jika ingin meningkatkan program. Oleh karenanya, Wikan berharap PTV maupun mahasiswa dan masyarakat secara bersama-sama mau mendukung program peningkatan dari D3 ke jenjang sarjana terapan tersebut.
“Program sarjana terapan lebih memiliki daya jual baik pada industri maupun mahasiswa baru,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Henri Tambunan menyatakan pihaknya saat ini memang memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia.
Menurutnya, peningkatan program D3 ke sarjana terapan adalah bentuk arah kebijakan vokasi diarahkan untuk memenuhi kebutuhan Industri. “Perguruan tinggi vokasi diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang terampil dan unggul sesuai kebutuhan dunia kerja,” tandasnya