PURWOKERTO, MENARA62.COM – Pendidikan Kemuhammadiyahan bagian dari upaya merevitalisasi ideologi Muhammadiyah, kata Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banyumas Ibnu Hasan.
“Sebenarnya Program Setara Diploma 1 (D1) Pendidikan Kemuhammadiyahan ini kan memenuhi amanat Muktamar Muhammadiyah. Di setiap muktamar itu selalu mengamanatkan revitalisasi organisasi, di dalamnya ada revitalisasi ideologi dan kaderisasi,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (22/12).
bnu mengatakan hal itu kepada wartawan usai menghadiri pelepasan peserta Program Pendidikan Kemuhammadiyahan Angkatan I dan penerimaan peserta Program Pendidikan Kemuhammadiyahan Angkatan II di Aula A.K. Ansori Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
Terkait dengan hal itu, pihaknya menyelenggarakan Program Diploma 1 Pendidikan Kemuhamadiyahan karena persoalan ideologi sebagai hal penting karena ideologi Muhammadiyah merupakan ideologi keislaman, keindonesiaan, dan kebangsaan.
Baca juga:
- Pendidikan Muhammadiyah Junjung Toleransi dan Kebhinekaan
- Muhammadiyah Bangun Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong
- Haedar: Pendidikan Muhammadiyah Perlu Lakukan Akselerasi Manajemen Sistem.
Menurut dia, jika ideologi tersebut sampai terkikis, peran Muhammadiyah menjadi terganggu sehingga kontribusi amal usaha Muhammadiyah terhadap bangsa dan negara turut terganggu.
“Oleh karena itu, kami berupaya untuk melakukan revitalisasi ideologi itu. Mata kuliahnya memang tentang ideologi Muhammadiyah,” katanya.
Ia mengatakan Program D1 Pendidikan Kemuhammadiyahan terdiri atas 16 satuan kredit semester (SKS) yang berisi kajian-kajian tentang “manhaj” gerakan Muhammadiyah supaya bisa membingkai alam pikiran dan keyakinan peserta bahwa Islam itu adalah “rahmatan lil ‘alamin” atau membawa rahmat dan kesejahteraan.
Ibnu mengatakan peserta Program D1 Pendidikan Kemuhammadiyahan Angkatan I yang baru dilepas merupakan kader-kader yang ada di sekolah Muhammadiyah atau pegawai amal usaha Muhammadiyah.
“Nanti baru aktivis Muhammadiyah, pimpinan Muhammadiyah,” katanya.
Wakil Rektor UMP Bidang Akademik Anjar Nugroho mengatakan peserta Program D1 Pendidikan Kemuhammadiyahan dibiayai oleh sekolah yang mengirimkan mereka dan subsidi dari Universitas Muhammadiyah.
“Kami ada subsidi, tidak semua dibebankan sekolah. Sekolah pun membayarnya sesuai dengan kemampuan, terbagi menjadi dua kategori, bagi sekolah yang siswanya lebih dari 500 anak (biayanya, red.) sekian, kurang dari 500 (biayanya, red.) sekian,” katanya.
Ia mengatakan jumlah peserta Program D1 Pendidikan Kemuhammadiyahan Angkatan I di UMP baru 30 orang dan untuk Angkatan II diharapkan mencapai 50 orang.
Berdasarkan data, salah seorang peserta Program D1 Pendidikan Kemuhammadiyahan Angkatan I merupakan asesor Badan Akreditasi Nasional yang telah berpendidikan strata 3 (S3), yakni Dr. Toto Sugito, M.Si