29.2 C
Jakarta

Ketua MPW PP Muhammadiyah Buya Amirsyah Ajak Warga Perkuat Infak dan Wakaf

Baca Juga:

KAMPAR, MENARA62.COM – Ketua Majelis Pemberdayaan Wakaf (MPW) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Buya Dr. Amirsyah Tambunan, MA menyampaikan tausiah di acara perayaan Milad Ke-111 Muhammadiyah yang dilaksanakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau.

Acara yang dirangkai dengan Tabligh Akbar bertema “Ikhtiar Menyelamatkan Semesta” itu digelar di sebuah masjid Desa Selat Aur, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Kamis (16/11/23).

Buya Amirsyah mengatakan semesta harus diselamatkan dari berbagai kerusakan baik pada tataran global maupun lokal. “Pada tataran global hingga saat ini saudara kita di Palestina masih mengalami penindasan oleh Zionis Israel. Pelestina harus kita selamatkan dari penjajahan,” ujarnya.

Semesta juga harus diselamatkan dari pemanasan global yang mengancam penduduk di bumi. Karena itu faktor kemanusiaan yang harus memanusiakan manusia dengan menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.

Pada tingkat lokal dia mengajak warga masyarakat untuk menjadikan wakaf ramah lingkungan dengan memperkuat pembiayaan wakaf sehingga tanah wakaf yang berasal dari tokoh Muhammadiyah almarhum H. Marin Arif bisa produktif.

Buya Amirsyah kemudian menyampaikan lima pesan. Pertama, Muhammadiyah sejak awal berdiri tahun 1912 menjadi organisasi terdepan menggerakkan pendidikan, kesehatan, dan sosial melalui wakaf, infak, dan sedekah dengan ikhlas.

“Karena keikhlasan menjadi kekuatan untuk menggerakkan hati nurani berinfak dan berwakaf. Wakaf milik Allah, karenanya nadzir (penerima wakaf) berkewajiban memanfaatkan tanah wakaf sehingga produktif untuk kemaslahatan umat,” pesannya.

Kedua, wakaf sebagai ibadah sosial baik melalui uang secara langsung maupun secara digitalisasi hendaknya bisa dilakukan dengan crowdfunding. Yakni skema pembiayaan yang berasal dari donatur dan wakif dapat membiayai tanah wakaf berbasis internet sehingga mudah diakses.

Ketiga, kekuatan wakaf yang bersifat abadi menjadi modal sosial (social capital) memperkuat gerakan dan kemandirian Muhammadiyah.

Keempat, kebersamaan dari pimpinan, anggota, hingga simpatisan juga menjadi kekuatan menumbuhkan kembangkan amal usaha Muhammadiyah (AUM).

Kelima, terus melakukan tata kelola wakaf melalui managemen KISS (konsisten, inovatif, sinergi dan singkron) sehingga gerakan Muhammadiyah pada abad kedua dapat berikhtiar menyelamatkan semesta.

Dalam kesempatan yang sama hadir Ketua PWM Riau Hendri Sayuti memberikan sambutan bertekad memanfaatkan tanah wakaf tersebut sebagai sarana dakwah amar makruf nahi mungkar.

Juga hadir Sekretaris PWM Riau Yusman Yusuf dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Riau Prof Nazir Karim bersama keluarga besar Muhammadiyah se-Kabupaten Kampar.

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!