31.7 C
Jakarta

Lazismu Bedah Rumah Milik Warga Genuk, Semarang

Baca Juga:

HESTI Bowo hanya seorang buruh pabrik sablon di lingkungan industri Kaligawe Semarang, Jawa Tengah. Penghasilan yang diterima selama ini tak seberapa banyak. Sekedar untuk makan saja.

Di tengah hidupnya yang serba kekurangan, kini wabah Covid-19 juga berimbas pada pekerjaannya. Order menurun drastic bahkan nyaris tak ada. Apa boleh buat, untuk menyambung hidup kini ia banting stir, bekerja serabutan. Apa saja pekerjaan yang ada asalkan menghasilkan, dikerjakan juga.

Bowo memiliki seorang istri dan dua anak serta menghidupi seorang ibu yang kini sudah jompo. Anak pertama kelas 1 SMK dan si bungsu kelas 6 SD.

Keluarga Bowo tinggal di sebuah rumah sederhana berdinding kayu di lingkungan RT 10 RW 03 kelurahan Karangroto, Genuk. Beberapa tahun yang lalu dirinya berusaha membangun sebagian dinding rumahnya dengan tembok permanen. Rupanya kekuatan ekonominya tidak cukup mampu untuk menyelesaikan pembangunan rumah itu. Terpaksa rumah itu tetap dia tempati, meski dinding depannya sudah reyot. Kerangka atapnya juga sudah keropos dimakan usia. Bahkan setahun terakhir rumah itu sudah tidak lagi ditempati, khawatir atapnya ambruk. Bowo terpaksa memutuskan memboyong keluarganya menumpang tinggal di rumah sang mertua.

Beruntunglah, menjelang Ramadhan yang lalu, sang ketua RT Eko Wibowo yang juga ketua PRM Karangroto mengusulkan pembangunan rumah warganya itu kepada Lazismu, melalui Kantor Layanan Lazismu Genuk. Setelah melalui proses assesment di Lazismu, diputuskan rumah tersebut layak untuk di bantu. Selanjutnya dilakukan sosialisasi dan penggalangan dana, proses pembangunannya dilakukan di luar bulan Ramadhan agar tidak mengganggu ibadah puasa para personil terkait.

Hari ini, Ahad (14 Juni 2020), tibalah saatnya rencana pembangunan rumah Hesti Bowo dilaksanakan. Tiga orang personil Lazismu KL Genuk bersama PCM dan PRM hadir menjadi penyelenggara kegiatan ini. Juga hadir dari unsur lingkungan dan tokoh masyarakat di kelurahan Karangroto ikut menyaksikan proses awal pembangunan rumah tersebut. Tidak terkecuali Lazismu Kota Semarang beserta beberapa personil KL turut hadir memeriahkan.

“Tadi malam saya susah tidur, nggak terbayang apa yang akan terjadi dengan pembangunan rumah itu” kata Handayani, eksekutif Lazismu KL Genuk.

Karena sebulan lebih dirinya berkonsentrasi mempersiapkan semuanya, mulai berkordinasi, menyebarkan informasi, penggalangan dana, administrasi, bahkan sampai belanja material. Dan hari ini adalah hari yang dinanti-nantikan kehadirannya. “Memang capek dan menguras tenaga, tapi aku enjoy” katanya.

Keluarga Hesti Bowo merasa sangat terbantu dengan program pembangunan rumah seperti ini. Dia tidak menyangka hari ini akan kedatangan tim Lazismu, yang datang secara resmi bahkan dengan seragam di hari libur.  Dia mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Lazismu beserta para donatur, yang telah membantu membangun rumahnya. Tidak lupa dia mengucapkan terimakasih kepada pak RT yang telah mengusulkannya.

Salah satu program nasional Lazismu yang diturunkan ke tingkat struktural di bawahnya adalah program Bedah Rumah. Atau istilah lainnya adalah Benah Rumah, mengacu pada kegiatan riil yang membantu proses pembangunan sebagian tertentu atas rumah obyek. Misalkan kebutuhan renovasi berdasar assesment di tentukan hanya butuh renovasi bagian atap saja, tentu tidak harus dirobohkan atau dibangun total, mengingat budget yang terbatas.

Lazismu Kota Semarang melalui Kantor Layanan Lazismu di Kecamatan Genuk melaksanakan program bantuan masyarakat tersebut sebagai realisasi program yang telah dicanangkan sejak awal tahun. Sebanyak 5 rumah ditargetkan untuk dibantu Lazismu di tahun 2020 ini. Sementara rumah Bowo adalah rumah ke 3 yang dibantu oleh Lazismu sejak awal tahun.

Ketua Lazismu, Azis Sholeh menyampaikan terimakasih atas terlaksananya pembangunan tersebut. Juga apresiasi kepada beberapa KL Lazismu yang telah memberikan support dalam proses pembangunan itu, baik berupa dana maupun yang lainnya. Tidak lupa dia berpesan bahwa pelaksana pembangunan boleh dokoordinir oleh PCM maupun PRM, namun jangan lupa keuangan harus melalui Lazismu, baik adminisrasi maupun fisiknya. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan ZIS sesuai dengan aturan undang-undang zakat, infaq dan sedekah serta sumbangan lainnya.

Disampaikan oleh Handayani, bahwa selama dirinya menangani program ZIS di KL Genuk, baru kali ini antusiasme warga demikian besar. Hanya dalam waktu kurang dari satu bulan target pengumpulan dana sudah tercapai. Ada yang bersedekah dalam bentuk uang, ada juga yang berbentuk material. Bahkan pada hari ini warga sekitar dengan sukarela bergotong royong, menyumbangkan tenaganya. Juga ibu-ibu warga sekitar membantu makanan dan minuman. Disampaikan oleh Handayani bahwa pembangunan ini direncanakan selesai dalam waktu satu minggu. Dia juga merasakan bahwa program Benah Rumah ini sangat menarik bagi masyarakat untuk menyalurkan infaq dan sedekahnya. (Hasan)

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!