29.8 C
Jakarta

Mengelola Madrasah Harus Punya Target

Baca Juga:

Ada beberapa madrasah, setelah saya perhatikan, dari tahun ke tahun tidak banyak mengalami perubahan. Kalaulah ada perubahan, tidak terlalu signifikan. Tetapi pada beberapa madrasah yang lain dari tahun ke tahun, bahkan dari bulan ke bulan selalu mengalami perubahan yang sangat signifikan, sehingga madrasah yang dulunya tidak diperhitungkan oleh masyarakat, kini menjadi rebutan masyarakat.

Apa yang sesungguhnya terjadi? Salah satunya adalah karena madrasah yang tidak mengalami perubahan tidak memiliki target-target pengelolaan, sedangkan madrasah yang banyak mengalami perubahan memiliki target-target pengelolaan. Bahkan tidak hanya target tahunan, tetapi juga target bulanan.

Pertanyaannya adalah bagaimana mengelola target yang sudah ditetapkan menjadi kenyataan? Karena ada juga madrasah yang memiliki target, tetapi tidak sampai pada perwujudannya.

Fokus

Berikut saya kutipkan dua pendapat ahli pengembangan diri yang menurut saya pendapatnya cocok untuk menjelaskan masalah ini, yaitu Bryan Tracy dan Steven Covey.

Pertama, menurut Bryan Tracy, setelah target ditetapkan maka yang perlu dilakukan adalah buatlah data aktivitas yang dikelompokkan ke dalam kelompok A dan kelompok B. Kelompok A adalah daftar aktivitas yang harus dilakukan karena akan mempercepat pada pencapaian target. Kelompok B adalah daftar aktivitas yang harus dihindari atau ditinggalkan karena akan menjauhkan dari pencapaian target.

Setelah keduanya ditetapkan, maka setiap hari dan setiap minggu fokuslah pada aktivitas A dan hindari untuk melakukan daftar aktivitas B. Jika ini dilakukan secara konsisten, niscaya target yang ditetapkan akan cepat tercapai.

Kedua, menurut Steven Covey, setelah target dibuat, maka buatlah aktivitas madrasah ke dalam empat kuadran.

(1) Aktivitas yang penting dan mendesak, yaitu aktivitas yang memiliki pengaruh yang sangat kuat dan cepat untuk pencapaian target. (2) Aktivitas yang penting tetapi tidak mendesak, yaitu aktivitas yang penting tetapi pengaruhnya terhadap pencapaian target tidak terlalu kuat karena pengaruhnya tidak langsung dan jangka panjang.

(3) Aktivitas yang tidak penting tetapi mendesak, yaitu aktivitas pribadi yang minta segera diselesaikan tetapi tidak ada hubungannya dengan pencapaian target. Aktivitas ini sesungguhnya bisa dinegosiasikan atau didelegasikan pelaksanaannya. (4) Aktivitas yang tidak penting dan tidak mendesak, yaitu aktivitas hoby atau iseng yang tidak berhubungan dengan target.

Dengan memperhatikan 4 kuadran kegiatan di atas, maka usahakan agar aktivitas madrasah fokus pada kuadran (1), yaitu aktivitas yang penting dan urgen, apalagi waktu yang dimiliki terbatas. Jika waktunya agak luang bolehlah melakukan aktivitas kuadran (2) yaitu aktivitas yang penting dan tidak mendesak. Aktivitas ini adalah investasi jangka panjang untuk pencapaian target.

Yang jelas, jangan banyak terjebak pada jenis aktivitas pada kuadran (3) dan (4) karena dua aktivitas tersebut tidak berhubungan dengan pencapaian target.

Demikian, saya kira apa yang ditawarkan oleh Bryan Tracy dan Steven Covey adalah bentuk operasional dari pengamalan QS surat al-Ashr. Surat yang memberikan perhatian yang sangat berharga terhadap waktu. Hanya saja ada satu hal yang perlu dilengkapi, bahwa semua itu harus dijiwai dengan iman kepada Allah Swt.

Wallahu a’lam bi shawab.

Penulis: Suhardi, Ketua LPP Pesantren Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Banten

 

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!