30.4 C
Jakarta

Meski Sepi Akibat Pandemi, Pedagang Burung di Pasar Sleman Tetap Gelar Dagangan

Baca Juga:

SLEMAN, MENARA62.COM – Kicauan aneka burung dan kokok ayam meningkahi suasana pagi yang cerah di kawasan pasar burung Sleman, Senin pagi (11/1/2021). Para penghobi burungĀ  lalu lalang mencari burung yang disukainya. Sebagian sekedar cuci mata untuk menyegarkan suasana di tengah pandemi pandemi yang tak berkesudahan.

Pandemi Covid-19 telah menyebar di seluruh dunia yang mana banyak negara terserang penyakit ini sampai menghadapi tingkat kematian dan kerugian ekonomi yang cukup tinggi. Pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan angka pengangguran. Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Banyak masyarakat yang mengeluh dan terhenti aktivitasnya karena pandemi Covid-19. Pada kondisi ini, maka akan semakin bertambah tingkat pengangguran yang berimbas pada meluasnya angka kemiskinan.

Di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi, para pedagang di pasar burung Sleman mencoba bertahan. Mereka melakukan apa saja agar dagangannya tetap terjual. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Wasjiyanto yang akrab dipanggil Ā Ajek Kenari,Ā  salah seorang pedagang burung Kenari Pasar Sleman mengungkapkan pandemi covid-19Ā  bukan berarti membuat kita tidak dapat berkreativitas.

ā€œJustru dimasa pandemi ini harus dapat menyesuaikan diri untuk bertahan hidup, tetap dapat menghasilkan uang. Apapun kondisinya kita tetap buka dagangan terutama pada hari oasaran yaknu Pahing di pasar hewan Sleman dan Kliwon pada pasar Muntilan,” katanya.

Di pasar burung ini aneka burung kicauan ada yang sekadar menjadi peliharaan di rumah untuk hobi dan mengusir kejenuhan namun juga ada yang untuk lomba.

penggemar burung

Berbagai varian burung Kenari yang dijualnya dari Kenari AF, AF super, F1,F2 hingga Yoshere dengan kisaran harga yang di patok dari harga Rp400 ribu sampai harga jutaan rupiah. “Harga tersebut, tergantung jenis dan posturnya,” kata warga Temanem, Kelurahan Adikarto, Kec Muntilan, Kab Magelang ini.

Ia bersyukur meski pandemi Covid-19, masih banyak masyarakat penggemar burung yang tetap berburu kegemarannya. Meski tentu tidak seramai hari-hari sebelum ada pandemi.

“Ikhtiar terus, saya yakin Gusti Allah mboten sare (saya percaya Allah tidak tidur),” tutupnya.

 

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!