31.1 C
Jakarta

OJEKMU ( Sisi Lain Muktamar Muhammadiyah ‘Aisyiyah Solo )

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM. Pagi baru saja menyingsing dengan ditemani rintik hujan yang tidak begitu lebat. Saya bergegas menuju masjid terdekat diarea Asrama Haji tempat kami menginap. Setelah melaksanakan shalat subuh berjamaah tiba-tiba saya langsung diingatkan oleh panitia perjalanan penggembira untuk segera mengemasi bawaan saya dan menuju lobi untuk segera berangkat ke GOR Mnahan Solo untuk mengikuti upacara pembukaan Muktamar.

” ambil sekalian nasi kotaknya bang Edy,” teriak salah satu panitia. Baru saja saya santap dengan dua suap tiba-tiba dia berteriak lagi. ” ayo bapak-bapak dan ibu-ibu yang mendapatkan undangan pembukaan grabnya sudah datang, kita berangkat sekarang. Dengan tergopoh, langsung saja saya sambar kotak nasi dihadapan dan masuk ke dalam mobil.

Masih ditemani rintik hujan, 2 mobil yang kami pesan malaju di jalan alternatif menuju GOR Manahan Solo. Setelah kurang lebih 10 menit dalam perjalanan, kami mulai melihat iringan-iringan baik orang yang berjalan kaki maupun beberapa bus dan kendaraan lainnya yang terlibat menyemut. Benar-benar kondisi lalu lintas diseputaran Manahan Solo rapat merayap dengan masih ditemani rintikan sang gerimis yang tidak diundang.

Seketika kami memasuki ruas jalan yang benar-benar padat dan nyaris mobil kami tidak bisa bergerak maju. Akhirnya kami berinisiatif turun dan melanjutkan perjalanan menuju Manahan dengan berjalan kaki. Sungguh, ribuan manusia memenuhi ruas jalan menuju GOR Manahan dengan tujuan yang sama dengan saya, yaitu menghadiri pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke 48 di Solo ini. Tak peduli hujan dan tak peduli kami harus berjalan sepanjang nyaris 2 sampai 3 kilo.

Setelah cukup lama berjalan kaki, kamipun sampai di GOR Manahan. MasyaAllah, ribuan manusia-manusia tangguh penerus semangat dan perjuangan Ayahanda KH. Ahmad Dahlan telah memenuhi halaman depan GOR yang nyaris tidak menyisakan celah. Melihat kondisi yang sangat tidak saya sukai, berjubel dan ngantre panjang, akhirnya saya pamit mundur menuju seberang jalan GOR Manahan untuk sejenak menghangatkan badan dengan segelas kopi hangat.

Sambil menyeruput kopi hangat saya memanggil seorang tukang ojek yang kebetulan sedang berdiri dekat dengan saya.

” mas kalau ke Colomadu tempat arena pameran Muktamar berapa duit mas?” Tanyaku kepada sosok tukang ojek yang cukup masih muda.

” ohh nggih pak kalau kesana kami pasang tarif 20.000,” sahutnya sambil memperbaiki rompi orange tipis yang ia pakai.

” wah ojekMu, keren, ini ojek khusus yang melayani Penggembira Muktamar ya mas,” tanyaku penasaran.

” nggih pak, ada 1000an tenaga OjekMu dikerahkan selama pelaksanaan Muktamar pak, dan kebanyakan dari kami adalah Mahasiswa UMS dan seputaran,” terangnya.

” MasyaAllah mantap, trus mas sendiri masih kuliah?” tanyaku menyelidik.

” iya pak, saya masih kuliah di UMS insyaaAllah tinggal tunggu wisada beberapa minggu lagi,” jawabnya dengan penuh percaya diri.

Seiring hujan semakin berhenti dan kopi juga sudah mulai habis, sayapun minta langsung di antarkan ke Colomadu.

Sepanjang jalan menuju Colomadu saya melihat barisan pejalan kaki yang masih berdatangan menuju GOR Manahan yang sangat panjang.

Sungguh Muktamar Muhammadiyah dan “Aisyiyah ke 48 Solo yang mengambil tema “Memajukan Ibdonesia, mencerahkan semesta” benar-benar langsung terjadi di Solo saat ini. Semua mendapatkan keuntungan dan berkemajuan, dari tukang ojek hingga owner hotel diseputaran Solo.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!