SOLO, MENARA62.COM – Antusiasme dan komitmen tinggi menggelora di Stadion Manahan, Surakarta, saat 25.000 anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) bersatu dalam sebuah apel akbar monumental, Rabu (20/9).
Di bawah matahari yang bersinar terang, Presiden Joko Widodo, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Effendy, Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni dan beberapa tokoh nasional lainnya turut hadir dalam acara yang bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan nasional, terutama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasinya kepada KOKAM Pemuda Muhammadiyah yang telah berkontribusi positif di masyarakat. “Organisasi sukarelawan, organisasi seperti Pemuda KOKAM Muhammadiyah, sangatlah diperlukan,” tegas Jokowi.
Panglima Tinggi Kokam, Dzulfikar Ahmad Tawalla, dengan tegas menggarisbawahi pentingnya acara ini dalam menjaga persatuan di tengah tantangan yang semakin kompleks. “Apel Akbar ini adalah momen bersejarah bagi KOKAM dalam mengukuhkan komitmen kami, dalam menjaga persatuan bangsa, terutama menjelang Pemilu 2024,” tegas Panglima Tinggi KOKAM, Dzulfikar Ahmad Tawalla yang juga sekaligus Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu.
Dzulfikar Ahmad Tawalla, menegaskan bahwa KOKAM siap memberikan kontribusi penuh untuk merawat keragaman bangsa. “Apel Akbar ini menjadi bukti nyata kesiapan KOKAM dalam berperan aktif menjaga kedaulatan negara dan menciptakan masyarakat yang
harmonis,” tegasnya lagi.
Namun, di balik semangat dan komitmen yang begitu kuat dari acara Apel Akbar KOKAM Muhammadiyah, ada tantangan besar yang menghadang bangsa Indonesia. Menurut Panglima Tinggi KOKAM itu, politik identitas, konflik berbasis SARA, dan penyebaran berita palsu (hoaks) telah menjadi ancaman serius terhadap demokrasi dan persatuan bangsa.
“Kami sebagai bagian dari Pemuda Muhammadiyah memiliki tanggung jawab besar untuk melawan politik identitas, konflik berbasis SARA, dan berita palsu yang dapat mengancam integritas Pemilu 2024 mendatang. Sebagai bagian dari Pemuda Muhammadiyah, kami bersumpah untuk melawan segala bentuk tindakan yang dapat mengancam demokrasi kita,” katanya dengan tegas.
Acara ini menjadi peringatan kepada semua pihak bahwa persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah nilai-nilai yang harus dijaga secara bersama. KOKAM telah memberikan contoh nyata dengan lebih dari 25.000 anggota mereka yang bersatu dalam semangat kebangsaan untuk melawan ancaman-ancaman tersebut.
Melalui apel terbesar sepanjang sejarah itu, KOKAM menunjukkan komitmennya untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia dan jalannya proses demokrasi terutama dalam menyongsong pesta demokrasi di Pemilu 2024 nanti. (*)