JAKARTA, MENARA62.COM – Artis dan presenter Raffi Ahmad belum lama ini terkena saraf kejepit yang ditandai dengan munculnya rasa nyeri hebat di bagian pinggang. Keluhan ini muncul saat ia menggendong anak sulungnya, Rafathar dengan postur tubuh yang salah.
Beruntung Raffi Ahmad menjalani terapi yang tepat. Tindakan endoskopi PSLD Joimax di klinik Lamina Pain and Spine Center, membuat keluhan saraf kejepitnya perlahan membaik dan kini sembuh. Ia sudah bisa kembali beraktivitas seperti sediakala.
Kasus saraf kejepit Raffi Ahmad membuktikan bahwa gangguan ini dapat menimpa siapa saja. Tidak harus mereka yang berusia sudah lanjut atau memiliki profesi kerja fisik yang sangat berat. Mereka yang masih berusia tergolong muda dan profesi pekerjaan ‘kantoran’ pun bisa terkena gangguan saraf kejepit.
Spesialis bedah saraf Klinik Lamina Pain and Spine Center dr Mahdian Nur Nasution mengungkapkan, saraf kejepit bisa terjadi karena adanya bantalan tulang yang menonjol. “Kondisi ini, akan memicu sensasi nyeri, baal atau mati rasa, hingga melemahnya otot,” tuturnya Senin (4/4/2022).
Masalah saraf kejepit lanjut dr Mahdian, bisa terjadi karena faktor usia, aktivitas berat, atau cedera tulang belakang.Kondisi ini bisa dialami oleh segala usia, namun paling sering menyerang usia 30-50 tahun. Kasus paling banyak dutemukan pada rentang usia 40-45 tahun.
Untuk mengatasi saraf kejepit, jelas dr Mahdian ada dua metode. Pertama adalah dengan obat-obatan dan fisioterapi. Tindakan konservatif ini hanya bisa dilakukan pada saraf kejepit kategori ringan.
Kedua adalah dengan cara operasi. Tindakan operasi dilakukan pada kasus saraf kejepit kategori berat. “Kasus saraf kejepit berat dimana rasa nyeri tak kunjung hilang bahkan beryambah berat, dokter akan merekomendasikan tindakan bedah atau operasi,” katanya.
Tindakan bedah atau operasi dalam kasus saraf kejepit terbagi menjadi dua, yakni teknik konvensional (laminektomi) dan teknik minimal invasif (modern). Pada tindakan operasi konvensional, hal yang sering dikhawatirkan oleh kebanyakan pasien adalah membutuhkan waktu tindakan yang cukup lama sekitar 2-3 jam, risiko terjadinya infeksi pada luka karena membutuhkan sayatan yang besar, risiko kegagalan dan waktu penyembuhan yang cukup lama.
Berbeda dengan teknik konvensional maka pada teknik bedah minimal invasive, berbagai risiko baik selama tindakan maupun pascaoperasi bisa diminimalisir. Itu sebabnya teknik bedah minimal invasive terutama dengan menggunakan endoskopi PELD/PSLD Joimax dari Jerman sangat direkomendasikan oleh dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS sebagai solusi terkini atasi nyeri akibat saraf kejepit. Dibandingkan operasi konvensional, endoskopi Percutaneous Lumbar Disectomy (PELD) dan Percutaneous Stenoscopy Lumbar Decompression (PSLD) Joimax ini lebih efektif, efisien, dan aman dalam berbagai hal.
“Tindakan endoskopi ini hanya dilakukan dengan membuat sayatan kecil sebesar 7 mm atau kurang dari 1 cm. Berbeda dengan operasi konvensional yang membutuhkan sayatan sekitar 15 cm,” jelas dr. Mahdian.
Selain itu tindakan endoskopi PSLD ini memiliki waktu tindakan yang jauh lebih cepat sekitar 30-45 menit, risiko komplikasi atau trauma pada jaringan yang minimal. Selain itu, proses penyembuhan pasca-tindakan lebih cepat dibandingkan dengan operasi konvensional.
“Hanya menggunakan bius lokal, tanpa rawat inap, dan cukup aman. Masa perawatannya sekitar 1-2 hari, pasien lebih cepat pulih dan beraktivitas, risiko kambuhnya pun lebih kecil serta tidak memicu perlengketan ataupun infeksi setelah tindakan,” ujarnya.
Endoskopi PELD/PSLD terdiri dari alat super kecil seperti kamera, selongsong, serta penjepit. Alat-alat super kecil ini bisa dengan mudah menjangkau ke dalam jaringan atau area yang kaya persarafan pada tulang belakang. Lokasi tersebut yang mungkin banyak terjadi jepitan pada saraf. Dengan menggunakan endoskopi tentunya akan mempermudah dokter untuk mengambil bantalan tulang yang menonjol penyebab rasa nyeri pada pasien.
Selama bulan Ramadhan ini, Klinik Lamina mengadakan promosi potongan harga hingga Rp3.5 juta untuk semua tindakan termasuk endoskopi PSLD Joimax.