27.3 C
Jakarta

Rektor UMS Ajak Mahasiswa Kawal Pilkada yang Bermartabat dan Berkualitas dan Bebas dari Hoax

Baca Juga:

 

PABELAN,MENARA62.COM-Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengharapkan mahasiswa punya peran dalam mengawal pelaksanaan Pilkada agar berjalan secara jujur, adil, bermartabat dan berkualitas.

“Mahasiswa sangat ditunggu perannya karena memiliki potensi dan kemampuan, terutama dalam penguasaan teknologi digital itu harus dimanfaatkan. Termasuk maraknya hoax juga menjadi peran mahasiswa untuk menjadi penjernih informasi. Di tengah arus informasi hoax yang marak beredar, maka mahasiswa harus bisa menjadi kekuatan moral untuk bisa menangkal berita-berita hoax tersebut,” jelas Sofyan Anif saat menjadi pembicara dalam acara Forum Diskusi Publik bertajuk “Peran Mahasiswa dalam Menyukseskan Pemilihan Serentak 2020 di Ruang Digital.

Diskusi ini digelar oleh Direktorat Jenderal Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI) bertempat di Emerald Grand Ballroom Solo Paragon, Jumat (13/11/2020).

Ditambahkan Sofyan, mahasiswa menyandang sebagai agen perubahan. Karena itu perannya dalam mendinamisasi masyarakat sangatlah penting.

Dikatakannya, peran mahasiswa yang dapat diambil untuk Pilkada tahun 2020 meliputi: Menjaga proses pilkada berjalan secara demokratis, adil, transparan dan kredibel. Lalu, menyampaikan informasi pemberitaan yang benar dan jujur. Kemudian, jangan berpihak pada salah satu Paslon, atau menjaga netralitas dan independensi.

Peserta diskusi yang hadir secara langsung berasal dari para mahasiswa perwakilan kampus se-Soloraya dan para aktivis media sosial. Selain itu, acara tersebut bisa disaksikan melalui zoom meeting dan kanal YouTube Ditjen IKP Kominfo.

Prof. Dr. Widodo Muktiyo, Dirjen IKP Kominfo menyampaikan bahwa mahasiswa harus cerdas memilih dan memilah informasi, tidak mudah terprovokasi dan termakan berita hoaks. Karena itu mahasiswa harus bisa menjadi bagian penting dalam meluruskan hoax Pilkada. “Terlebih menjelang Pilkada. Hoax sebagai alat propaganda. Ada 90% berita bohong yang sengaja dibuat dan 61% berita yang menghasut, 59% berita yang tidak akurat,”ujarnya.

Widodo berharap, nantinya tercipta Pilkada yang sehat, cerdas dan damai. Sosialisasi terkait Pilkada terus dilakukan. “Hanya karena saat ini era pandemi Covid-19, maka sosialisasinya dilaksanakan dengan virtual,” lengkapnya.

Selanjutnya Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum, Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) menyebut, Pilkada merupakan instrumen politik, untuk pemilihan elit politik dan proses sirkulasi elit (pergantian elit politik). Selain itu instrumen pemerintah untuk pemilihan dan penempatan pejabat tinggi di daerah. Akan ada 270 daerah mencari pemimpin baru. “Sebagian besar pemilihnya adalah generasi Milenial. Maka mahasiswa juga bisa ambil peran menentukan pemimpin kita,” katanya.

Generasi Milenial, khususnya mahasiswa, menurut Jamal Wiwoho bisa mengambil peran aktif dalam Pilkada serentak tahun 2020 nanti. “Mahasiswa bisa mengambil peran seperti menjadi panitia Pemilu di tempat tinggalnya masing-masing,” jelas Jamal.

Agenda ini dilaksanakan dalam rangka menyongsong Pilkada serentak yang akan di laksanakan tanggal 9 Desember 2020 mendatang. Di tengah badai pandemi Covid-19, tentunya pelaksanaan Pilkada tahun ini akan berbeda dari pemilihan ditahun-tahun sebelumnya. Maka diharapkan mahasiswa mampu mengambil peran untuk mensukseskan Pilkada serentak. (Risq/*)

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!