Ada orang bertanya kepada anaknya yang mondok…
“nak, apakah anakku sudah betah di pondok?”
“anakku makan pakai apa hari ini?”
“Sayangku, kamu kok terlihat kurus? Apakah kamu jarang makan?”
“nak, apa gak kangen masakan rumah?”
“Nak kamu sakit ya? sudah berobat belum…?
“Nak kok anakku muncul jerawat?…
“Nak bajunya hilang ya?”
Ujian
Ayah bunda… Makin hari, makin banyak cobaan dan ujian bagi anak kita mondok…juga ujian bagi bagi kita sebagai orang tua…ada saja godaan… Dan juga ujian bagi semuanya, termasuk Ustadz/ustadzah.
Namun kalo kita berpikir dan berusaha memahami bahwa anak-anak kita sedang menjalani serangkaian tariqah (jalan), persiapan menjadi kader umat dan kader bangsa, serta generasi Sholeh/Sholehah, maka kita akan makin ikhlas dan ridho anak kita mondok….
Anak-anak kita rajin sholat malam, sholat jama’ah, baca Qur’an, mengaji nahwu shorof, tafsir, hadis, puasa sunnah, berlatih bahasa asing, dibina jadi imam, jadi Khotib, dilatih jadi penceramah, dan tirakat dengan kerja bakti dan piket. Mereka pun tidak main hp, tidak boleh ini dan itu.
Kita akan mengerti dan rela dengan semua itu. Kita sadar, kalo semua itu demi masa depan gemilang mereka. Demi melaksanakan perintah tanggung jawab kita kepada Allah SWT, yang menitipkan kepada kita.
Saat kita nanti sudah sepuh, entah masih berdua (suami-istri) atau sendiri karena salah satu sudah diundang ke kampung akhirat, kita akan tahu, betapa perjuangan memondokkan anak akan membawa hasilnya nanti.
Sekarang belum tampak. Memondokkan anak, ini proyek jangka panjang. Panjang sekali. Saat kita sudah sepuh, atau saat kita sudah tiada atau saat di akhirat kelak, baru akan terlihat hasilnya. Semoga Allah SWT mengumpulkan kita dan anak-anak cucu kita di surga Jannatunna’im dalam ridho dan rahmat-Nya. Aamiin.
Doakan
Mari terus dukung, dan doakan akan kelancaran dan keberhasilan anak-anak kita di pondok..Mohon kita relakan anak kita hidup di pondok dengan ritme dan aturan pondok. Relakan mereka dengan keseharian yang penuh warna-warni di pondok.
Tentu, warna itu ada yang menyenangkan. Tentu juga mungkin ada yang kurang menyenangkan. Tapi yakinlah, jika kita rela anak kita menempuh jalan ini, maka semua akan berakhir indah. Jika ada sandal atau pakaian anak kita hilang tercecer atau terselip atau rusak, yakinlah itu semua adalah sedekah yang pahalanya akan terus diberikan. Dan Allah akan ganti dengan kebaikan dan rezeki yang luas.
Allah berfirman yang artinya: “Dan tidak sepatutnya orang-orang itu semuanya pergi (ke Medan perang). Mengapa tidak ada dari setiap kelompok itu yang segolongan orang yang pergi untuk memperdalam tentang agama (Islam) dan untuk memberikan pengingat kepada kaumnya, jika mereka telah kembali agar mereka senantiasa waspada. (QS. At-Taubah/9: 122).
Allah juga berfirman yang artinya: Allah pasti akan meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. (QS. Al-Mujadilah: 11).
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Siapa saja yang menempuh suatu jalan yang di dalamnya dikaji dan didalami ilmu, maka Allah SWT pasti mudahkan jalan baginya dengan ilmu itu ke surga”. HR. Muslim.
Selamat ayahbunda mendapatkan Rahmat dan barokah serta maghfirah dengan memondokkan anak-anak.
Selamat ayah bunda setiap habis sholat mendapat kiriman doa dari lisan anak-anak kita setelah sholat jama’ah di masjid. Aamiin.
Mari songsong dan iringi terus dengan kerelaan dan keikhlasan karena Allah SWT.
Semoga Allah memberikan perlindungan dan pertolongan kepada anak-anak kita dan juga memberikan rezeki dan kebaikan buat anak-anak kita, buat para ustadz/ustadzah/guru dan buat juga kebaikan dan rezeki yang lapang buat ayah bunda semuanya.
Aamiin.
Mohon dimaafkan, jika kami masih banyak kekurangan dalam mengasuh santri-santri titipan ayah bunda.
MBS Ki Bagus Hadikusumo, 2 Maret 2020.
Penulis: Ustadz Nur Achmad, MA /Dewan Mudir bidang pengasuhan MBS Ki Bagus Hadikusumo Jakarta