”Bukan termasuk golonganku orang yang tidak menyayangi orang muda diantara kami dan tidak menghormati orang yang tua” (HR. Al-Tirmidzi).
Rasulullah Muhammad SAW melalui sabdanya tersebut menunjukkan betapa ajaran Islam itu sangat indah, peduli dengan perasaan setiap orang. Ya, siapa di antara kita yang tidak ingin disayangi? Siapa pula di antara kita yang tidak ingin dihormati?
Penulis sangat yakin, bahwa setiap orang pasti ingin disayangi dan dihormati. Hal ini pula yang diajarkan oleh Islam sekaligus dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam pergaulan sehari-hari dengan para sahabatnya, juga dengan masyarakat sekitar tempat beliau tinggal.
Menyayangi yang muda, menghormati yang tua. Sebuah pesan singkat Sang Nabi Muhammad SAW tetapi menyimpan makna yang sangat dalam dan agung.
Mari kita cermati kondisi masyarakat kita saat ini. Nilai-nilai luhur ajaran Islam, juga tata krama bangsa Indonesia yang sangat menjunjung tinggi penghormatan terhadap sesama, saling menyayangi dan mengasihi, tampaknya kian hari kian memudar.
Simak saja tayangan di layar kaca kita. Bagaimana seorang murid, misalnya, yang seharusnya menghormati gurunya, justru melaporkan gurunya ke pihak yang berwajib, dan akhirnya sang guru dipenjara hanya gara-gara ditegur ketika ia melakukan suatu tindakan yang tidak pantas dilakukannya. Di sisi lain, ada seorang kakak kelas, yang seharusnya menyayangi dan membimbing adik kelasnya, justru tega menganiaya adik kelasnya itu hanya karena masalah sepele.
Mungkin hal-hal seperti inilah yang dikhawatirkan oleh Rasulullah Muhammad SAW akan terjadi, jika rasa sayang dan hormat sudah hilang dari kehidupan kita.
Ternyata benar adanya. Benar-benar terjadi di era modern ini. Ketika rasa hormat kepada orang yang lebih tua sudah tidak ada di hati anak-anak muda, mereka tidak risih dan canggung lagi untuk melakukan tindakan amoral dan kurang ajar kepada orang-orang tua. Sebaliknya, ketika rasa sayang kepada orang yang lebih muda sudah sirna dari hati orang-orang tua, maka tindak sewenang-wenang mudah saja mereka lakukan. Sikap meremehkan kemampuan yang lebih muda, karena dianggap kurang berpengalaman menjadi hal yang dianggap wajar belaka.
Sungguh betapa visionernya Rasulullah Muhammad SAW, pesan sederhana namun bermuatan nilai yang sangat luar biasa. Inilah yang seharusnya kita tanamkan dalam diri kita masing-masing dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari, dalam pergaulan dengan masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggal kita, dalam hubungan sosial kita dengan rekan kerja, kolega serta siapa saja yang menjalin hubungan dengan kita.
Saling menyayangi dan saling menghormati ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Jika kita yang muda ingin disayangi yang tua, maka kita harus menghormati orang yang lebih tua dari kita. Sebaliknya, jika orang tua ingin dihormati oleh anak muda, maka ia pun harus menyayangi yang muda.
Inilah hukum timbal balik yang berlaku umum. Jangan harap kita disayangi oleh orang tua, jika kita tidak menghormati mereka. Pun demikian halnya, jangan harap orang tua dihormati oleh anak muda, jika mereka tidak menyayanginya.
Ruang Inspirasi, Ahad, 9 Mei 2021/ 27 Ramadan 1442 H.