32.3 C
Jakarta

SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Mempunyai Guru Raih Gelar Doktor

Baca Juga:

 

SOLO, MENARA62.COM– SMP Muhammadiyah 1 Simpon Surakarta kembali menunjukkan kualitasnya dari lahirnya Doktor pertama di sekolah kader bangsa ini. Dr. Siti Khoiriyah, M.Si. berhasil mempertahankan Disertasinya yang berjudul “Konservasi Air Tercemar Limbah ekstrogenik Berbasis Agen Hayati Dan Valuasi Ekonomi Di Sub DAS Bengawan Solo”. Dengan nilai 3,9. Dari disertasi tersebut dipaparkan untuk menanggulangi pencemaran pada Sub Derah Alisan Sungai (DAS) Bengawan Solo yang merupakan sumber air minum masyarakat Kota Surakarta, diperlukan pengolahan air limbah menggunakan tumbuhan merupakan metode efektif untuk menurunkan kadar bahan organik, mutlak diperlukan. Pada penelitian ini upaya penghapusan limbah ekstrogenik dapat dilakukan dengan fitoremediasi (upaya penghilangan pencemaran dengan menggunakan tumbuhan sebagai agen hayati), dengan Portulaca oleraceae atau masyarakat lebih mengenal dengan tumbuhan krokot.
Menurut Ibu Yayah, sapaan guru IPA SMP Muhammadiyah 1 Surakarta ini, inspirasi penelitian ini dari sang ibunda, ibu Hj.Rubiyatun Ma’ruf (alm) yang gemar mengoleksi tanaman berbunga di rumah Eromoko, maka Yayah kecil-pun juga menyukai hal tersebut. Salah satu tanaman yang menarik perhatiannya adalah cantik manis/krokot Portulaca sp. Tanaman tersebut ternyata banyak manfaatnya, selain sebagai pemanis rumah, juga dapat digunakan untuk menu sayuran, untuk pakan hewan, untuk obat dan lain-lain. Perkembangan berikutnya adalah ketika muncul fenomena pencemaran dari bahan organik (zat sisa dari dalam tubuh), maka muncul ide untuk mengelaborasikan serta mengkolaborasikan antara krokot dengan upaya menghilangkan pencemaran melalui proses fitoremediasi. Terwujudlah riset dengan judul “Konservasi Air Tercemar Limbah Estrogenik Berbasis agen Hayati dan Valuasi Ekonomi di sub DAS bengawan Solo”.
Untuk menjadi seorang Doktor di bidang ilmu ingkungan, ada 7 tahapan yang harus dilalui dalam penyelesaian disertasi, yaitu:
1. Sidang komisi
2. Seminar dan ujian proposal
3. Seminar kemajuan riset
4. Seminar hasil riset
5. Ujian kelayakan naskah disertasi dan karya publikasi
6. Ujian tertutup
7. Ujian terbuka
Pada program Doktoral akan ada dosen pembimbing yang berjumlah tiga orang. Di sebut sebagai tim promotor, yang diketuai oleh seorang dosen yang sudah bergelar Profesor. Dari sejak sidang komisi sampai seminar hasil riset, mahasiswa diuji oleh tiga tim promotor tersebut. Kemudian mulai sidang kelayakan sampai sidang ujian terbuka, mahasiswa akan diuji oleh 9 tim penguji baik dari dalam kampus maupun luar kampus.
Bu Yayah memang dikenal sebagai guru yang aktif mengikuti pelatihan, suka meneliti dan berprestasi. Selain sebagai Direktur Program Khusus beliau juga guru membimbing Ekstra Karya Ilmiah Remaja di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Riwayat pendidikan beliau diawali dengan Pendidikan di SD Eromoko 1 (lulus 1987), kemudian lanjut SMPN 1 Eromoko (lulus 1990), lanjut SMAN Sewon Bantul (1993), lanjut S1 fak Biologi UGM (lulus 1998), Akta IV UNS (lulus 2001), S2 Biosain UNS (2015) dan masuk ke S3 Ilmu Lingkungan tahun 2016.
Dalam meraih gelar Doktor pada 24 Agustus 2021, Bu Yayah mengakui sangat sulit, dan penuh tantangan diantaranya:
1. Harus berbagi peran antara tugas pokok sebagai guru dan perkuliahan. Sebagai seorang ASN maka dituntut untuk mampu dalam manajemen waktu serta pikiran.
2. Ketika melakukan uji di Laboratorium, pengadaan reagen untuk uji coba memakan waktu yang sangat lama karena tidak tersedia di dalam negeri.
3. Adanya pandemi covid -19 mulai Maret 2020 yang sangat mempengaruhi proses penyelesaian disertasi, karena beberapa kali ada pembatasan kegiatan di kampus. Terutama kegiatan di laboratorium Biologi dan MIPA terpadu UNS, sehingga beberapa proses uji lab tertunda atau membutuhkan waktu tambahan yang cukup lama.
Namun ketika memiliki cita-cita harus diperjuangkan dengan penuh semangat, maka Bu Yayah selalu meyakinkan pada diri, yakni:
1. Keyakinan kuat dari dalam diri bahwa “jika orang lain bisa maka saya pun pasti bisa”
2. Diperkuat dengan doa dari sumber manapun serta berupaya mendekatkan diri pada Allah SWT.
3. Dukungan penuh dari keluarga, dan semangat untuk memberi contoh praktik baik pada anak-anak serta keluarga besar.
4. Dukungan teman dan kolega dari instansi sendiri maupun dari luar.
Pada akhir wawancara Bu Yayah berpesan khususnya pada siswa SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Umumnya pada para pemburu cita-cita, rajin-rajinlah belajar, patuh pada orang tua dan guru serta rajinlah beribadah karena Allah akan mengabulkan do’a kepada setiap hamba-Nya yang berusaha dengan giat (ud’uni astajib lakum).

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!