MEDAN, MENARA62.COM — Sumatra Utara kembangkan tradisi riset. Persoalan penelitian dan riset belum banyak bergeser dari mengisi jurnal ilmiah atau dokumentasi perpustakaan kampus. Padahal seharusnya dana riset yang cukup besar sudah menjadi kekuatan inovasi masyarakat untuk dapat berkembang.
Sumatra Utara kembangkan tradisi riset. Tiga pendapat yang sama disampaikan tiga tokoh pendidikan di Medan kepada Menara62.com usai penandatanganan kerjasama antara Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU), Balitbang Pemprov Sumatra Utara dan Dewan Riset Daerah (DRD) Sumut, Selasa sore (14/8) di Kampus Pascasarjana UMSU di Medan.
Effendi Pohan Kepala Balitbang Pemprov Sumut minta agar hasil penelitian tidak hanya tinggal di awing-awang dan tidak membumi. Saat in, Kata Effendi dibutuhkan hasil penelitian dan riset yang bisa diimplementasikan.

Ketua Dewan Riset Daerah Sumut Harmain Nasution menyebutkan, kerjasama antara pemerintah, pemodal dan perguruan tinggi diperlukan untuk mensinergikan hasil penelitian dan riset bagi kepentingan orang banyak.
DRD dan Balitbang berusaha untuk menjadi jembatan agar hasil penelitian dari berbagai perguruan tinggi itu bisa diserap masyarakat.
Di Sumatra Utara saat ini, ada enam perguruan tinggi yang melakukan kerjasama dengan Balitbang dan DRD, salah satunya UMSU.
Sementara itu Rektor UMSU Agussani menjawab harapan dua instisusi yang terkait dengan penelitian dan riset itu, dengan mendorong kualitas penelitian. Menurutnya, dosen UMSU memiliki kualitas sehingga dapat diimplementasikan. “ Koq, negara sebesar ini buat sepeda ontel saja nggak bisa,” kata Agussani.
Untuk penelitian, menurut Agussani, UMSU menyedikan anggaran hingga dua miliar Rupiah setiap tahunnya atau sekitar lima persen dari anggaran UMSU.