26.9 C
Jakarta

Rainbow Cycling Community Sumbang Untuk Lombok

Baca Juga:

Sekelompok pria paruh baya dengan penampilan macho, mengenakan kostum olahraga warna-warni, lengkap dengan helm yang menempel di kepala. Peluh pun masih bercucuran ketika rombongan mereka datang memasuki lingkungan masjid At-Taqwa Wonodri Semarang. Jangan heran dengan penampilan itu, mereka adalah anggota komunitas gowes yang tergabung di Rainbow Cycling Community Semarang (RCCS), yang sengaja mampir di kantor Lazismu Kota Semarang.

“Pagi ini sudahmenempuh jarak 30 km untuk kegiatan gowes harian”, kata ketua RCCS, Djoko Triyono yang akrab dipanggil Ipoel.

Hari Selasa (15/8/2018) tim RCCS datang memberikan sumbangan untuk korban gempa di Lombok, NTB. Mereka tergerak mengumpulkan dana dari sesama anggota RCCS yang peduli terhadap penderitaan korban bencana. Mereka mewujudkan empati, ada ratusan korban meninggal, ratusan rumah hancur dan ribuan orang terpaksa mengungsi menghindari gempa susulan yang masih muncul. Dan trauma yang masih terus menghantui penduduk Lombok.

Rainbow Cycling Community Sumbang Untuk Lombok
Rainbow Cycling Community Sumbang Untuk Lombok

Sambil makan soto dan berbincang-bincang di aula Gedung Dakwah Muhammadiyah Kota Semarang, Ipoel menceritakan bahwa mereka yang tergabung dalam komunitas itu berasal dari berbagai latar belakang, juga berasal dari berbagai klub sepeda di kota Semarang.

Terlihat ada persamaan diantara mereka, cinta sepeda dan warna rambut yang kontras (hitam dan putih). Pak Ipoel juga menceritakan, anggota mereka kebanyakan sudah tidak bekerja formal, mereka sudah pensiun. Jadi waktunya bebas, bisa gowes tiap pagi, dan bisa turing kemana-mana. Sejak komunitas itu didirikan tahun 2012, mereka sudah melakukan touring ke banyak kota, Jakarta, Lampung, Surabaya, bahkan sampai ke Bali dan Lombok.

Salah seorang anggota, Sugito usianya 75 tahun, tapi jangan tanya kekuatannya, setiap minggu berlatih menempuh jarak 100 km. Setiap event gowes ke Surabaya, ke Jakarta semua diikutinya. “Itulah manfaatnya, gowes itu bisa menambah umur,” kelakar Sugito.

Lain hal yang di lakukan salah satu anggota tim RCCS,  Totok. Gowes dijadikan sebagai media dakwah, karena mayoritas anggotanya adalah Muslim, sehingga punya kesempatan mengajak mereka untuk mengikuti kegiatan pengajian, kegiatan sosial dan kegiatan keagaman lainnya. Termasuk menyalurkan bantuan kemanusiaan seperti yang dilakukan sekarang.

“Saya memilih menyalurkan bantuan melalui lembaga yang legal dan kinerjanya sudah jelas,” ujar Totok mengakhiri perbincangan.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!