26.7 C
Jakarta

Tak Kapok Difitnah, Anies Kirim Lagi Ambulans ke Arena Demo

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Pemprov DKI Jakarta tidak kapok difitnah. Mereka kembali mengirimkan misi kemanusian dalam bentuk bantuan ambulans berikut tim medis ke arena demonstrasi gabungan mahasiswa-pelajar di Gedung Parlemen (MPR/DPR), Jakarta, mulai Senin (30/9/2019).

“Sekarang kami dampingi mereka (ambulans) dengan petugas Satpol PP,” kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Anies memastikan petugas kesehatan yang menyertai ambulans itu akan membantu apabila ada korban jatuh sakit di lokasi demo. “Petugas kami bekerja mengikuti aturan standar operasional (SOP) yang berlaku. Tertib, kok,” katanya.

Mantan Menteri Pendidikan itu menyebut pengiriman ambulans bukan hal baru bagi Pemprov DKI. Setiap acara apapun baik olahraga maupun event lain yang ada permintaan maka DKI akan mengirimkan bantuan.

“Perlu dicatat bahwa Pemprov DKI mengirimkan ambulans itu berdasarkan permintaan Polda (Metro Jaya). Jadi, bukan inisiatif kita sendiri saja,” katanya.

Polisi Termakan Hoax

Pada peristiwa demo mahasiswa-pelajar sebelumnya, pekan lalu, Polda Metro Jaya sempat mengamankan lima ambulans milik Pemprov DKI dan PMI Jakarta. Polisi termakan hoax yang menuduh ambulans itu mengangkut batu dan bahan molotov di tengah bentrok aparat dan pendemo.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh TMC Polda Metro Jaya dalam akun twitter dan Instagram pada Kamis (26/9) dinihari, memperlihatkan dua dari lima mobil ambulans yang diamankan, yang satu berlogo PMI dan satu lainnya ada tulisan Puskesmas Pademangan. Si perekam video menyebut ambulans itu sebagai pembawa batu dan bensin yang diduga untuk bahan Molotov di tengah aksi demo di depan Gedung Parlemen.

Polisi kemudian menghapus postingan tersebut dari medsosnya. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, menyampaikan ralat bahwa ada kesalahan terkait dengan viral ambulans milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PMI yang semula dicurigai mengangkut batu dan perusuh pada kericuhan antara pendemo dan aparat.

“Jangan sampai diviralkan yang tidak pas, kita dipecah. Kita tetap satu, bergandengan tangan,” kata Argo kepada pers.

Ia menjelaskan, kejadian berawal saat ada anggota Brimob yang bertugas mengamankan kericuhan dilempari batu oleh perusuh. Selanjutnya, perusuh yang membawa batu dan kembang api berlindung ke dalam mobil ambulans milik PMI dan Pemprov DKI.

“Jadi perusuh masuk ke mobil membawa dus berisi batu dan kembang api,” ujar Argo.

Karena hal itu, anggota Brimob beranggapan mobil ambulans itu digunakan untuk mengangkut perusuh. “Kami akan meningkatkan koordinasi serta komunikasi agar fungsi masing-masing tetap terlaksana dengan baik,” kata Argo.

Potensi Fitnah

Gubernur Anies Baswedan menyebut, ada potensi fitnah dalam kasus tersebut. “Padahal saya yakin, mereka (petugas medis) dan ambulans kita bekerja sesuai SOP,” ujarnya.

Ia melukiskan tugas penuh tantangan yag dijalani tim medis dan ambulannya. “Di saat semua orang menjauh, petugas ambulans mendekat. Di saat semua orang menghindari, petugas ambulans mendekati,” katanya.

Kemudian di saat petugas berjibaku menyelamatkan orang yang terluka, mobil ambulans ditinggal dalam keadaan kosong. Di situlah ada potensi petugas paramedis difitnah oleh orang yang tidak bertanggung jawab dengan menyisipkan batu.

“Tugas mereka bukan sebuah pekerjaan yang sederhana. Ini bukan sesuatu yang gampang. Karena itu, potensi mereka kena fitnah, potensi mereka dilabeli, selalu ada, karena mereka bekerja di tempat yang orang lain menjauhi,” ucap Anies.

Sejak awal Anies mengapresiasi upaya petugas paramedis yang berani berjuang menyelamatkan korban luka di tengah kericuhan tersebut. Apalagi tugas yang mereka hadapi mempertaruhkan nyawa sendiri demi menyelamatkan jiwa orang lain.

“Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada petugas pemberani yang mau berada di tempat-tempat sulit, di saat mayoritas kami menjauhi tempat-tempat sulit. Jadi jangan anggap enteng ini semua,” ujarnya.

Diserang Pendukung Jokowi

Namun, hoax tentang ambulans itu menjadi santapan empuk pendukung Jokowi untuk menyerang Anies. Dalam acara diskusi di sebuah stasiun TV swasta, Kamis (26/9/2019) malam, Ketua Joko Mania  Immanuel Ebenezer menyebutkan “dalam demo tersebut ada ambulans-ambulans yang berlabel Pemprov dan Anies terlibat.” Demikian tulis Kantor Berita Antara.

Esok harinya, sikap serupa dilakukan Wakil Ketua DPC PDI Pejuangan Surakarta, Putut Gunawan. Ia menulis pesan dalam akun Facebook yang berbunyi: ‘Mobil PMI DKI Bawa Amunisi Kerusuhan Demo. Pecat Gubernur DKI! #Baswedanedan’.

Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jakarta Raya melaporkan fitnah yang dilakukan Immanuel Ebenezer ke Polda Metro Jaya. Sementara Putut Gunawan dilaporkan ke Polres Surakarta oleh Tim Advokasi Masyarakat Bermartabat.

Dalam kasus ini, profesionalisme polisi akan diuji. Kita tunggu, apakah polisi akan bertindak tegas kepada penyebar hoax jika yang melakukannya kubu pendukung Jokowi?

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!