26.6 C
Jakarta

Terapi Pertuzumab Harapan Baru Bagi Pasien Kanker Payudara Stadium Lanjut

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Dunia kedokteran menemukan kanker payudara dengan status HER2-positif (human epidermal growth factor receptor)  merupakan jenis kanker payudara yang paling agresif. Jenis kanker ini ditemukan pada sekitar 15 hingga 20 pasien kanker di dunia.

“Pada kanker HER2-positif, sel-sel tumor ditemukan dalam jumlah yang sangat banyak,” kata Prof.Dr.Arry Haryanto SpPD-KHOM, Ketua Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN) di sela forum edukasi media dengan topik Beban Kanker Payudara Terus Meningkat, Dibutuhkan Akses Pengobatan Lebih Baik, Rabu (15/03/2017).

Karena itu umumnya pasien dengan status kanker HER2-positif akan memiliki perjalanan penyakit yang buruk. Kankernya cepat tumbuh dan pembuluh darahnya juga bertambah dengan cepat sehingga penyebaran kanker lebih mudah ke bagian tubuh lain pasien.

Untuk menghambat pertumbuhan sel kanker status HER2-positif, saat ini dunia kedokteran telah menemukan inovasi berupa terapi kombinasi antara obat kemoterapi docetaxel, obat terapi target pada pasien kanker status HER2-positif dan obat Pertuzumab.  Terapi ini menjadi harapan baru bagi pasien kanker payudara untuk mengontrol sel kankernya.

Pertuzumab yang melengkapi cara kerja obat trastuzumab bersifat menghambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker. Cara kerja kedua obat ini adalah membidik bagian yang berbeda dari reseptor HER2.

Dalam penelitian,  kombinasi ketiga obat itu yakni kemoterapi docetaxel, obat terapi target pada pasien kanker status HER2-positif dan obat Pertuzumab  mampu meningkatkan harapan hidup sampai 56,5 bulan atau  tiga kali lipat median pasien yang mendapatkan kemoterapi saja.

Sementara itu peneliti studi Cleopatra Dr Kimberly Blackwell menjelaskan bahwa pertuzumab telah menjadi standar baru yang tinggi untuk terapi kanker payudara stadium lanjut dengan status HER2-positif.

“Pasien yang menerima kemoterapi saja hanya memiliki median OS sebesar 22,7 bulan. Penambahan trastuzumab meningkatkan media OS menjadi 31,3 bulan dan saat ini kita punya pertuzumab yang meningkatkan median OS menjadi 56,5 bulan,” jelasnya.

Sebagai inovasi baru yang membawa angin segar bagi pasien kanker payudara, Lucia Erniawati, Head of Corporate Affairs and Access Roche Indonesia akan menjalin kerjasama dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan agar terapi baru pertuzumab bisa diakses oleh pasien JKN.

Kanker payudara adalah jenis kanker tertinggi yang menyerang perempuan di seluruh dunia dan Indonesia. Pada 2012 insiden kanker payudara di Indonesia diperkirakan sebesar 48.998 dengan angka kematian sebesar 19.750.

Kanker payudara stadium lanjut lebih sulit disembuhkan dan cenderung memiliki prognosis yang buruk, data menunjukkan hanya 22% pasien kanker payudara stadium IV yang memiliki angka harapan hidup selama 5 tahun.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!